Liputan6.com, Jakarta - Anggota Pansus Angket Haji DPR RI, Marwan Jafar menduga ada upaya Kementerian Agama (Kemenag) telah menghambat klarifikasi yang tengah dilakukan pihaknya terkait dugaan penyelewengan alokasi kuota tambahan.
Alasannya, sejumlah pihak yang diundang Pansus Angket Haji DPR dalam rapat lanjutan pada Selasa (3/9/2024) kemarin tidak hadir. Mereka adalah Direktur Pelayanan Haji dalam Negeri, Direktur Bina Umroh dan Haji Khusus, dan kepala Subdirektorat Data dan SIHDU Kemenag.
Baca Juga
"Kami sudah mengundang mereka, tapi semua tidak hadir, alasannya pergi ke Arab Saudi. Ini menunjukkan bahwa Kemenag menghalang-halangi proses kerja Pansus Angket Haji,” ujar Marwan kepada awak media di sela jeda Rapat Pansus Haji DPR RI seperti dikutip Rabu (4/9/2024).
Advertisement
Soal alasan pergi ke Saudi dalam rangka kunjungan kerja, politikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini menilai hal tersebut mengada-ada. Sebab dia meyakini tidak ada urgensi pergi ke Saudi untuk saat ini.
“Alasannya mengada-ada, pergi ke Arab Saudi padahal tidak ada agenda mendesak di sana dan juga tidak musim haji. Jadi patut dicurigai hal ini sebagai akal-akalan Kemenag untuk menghambat Pansus Angket haji," yakin dia.
Marwan menegaskan, seharusnya undangan Pansus Angket Haji DPR RI diprioritaskan oleh Kemenag agar sengkarut penyelenggaraan Haji 2024 dapat segera diselesaikan.
“Padahal keahadiran Tim Verifikator ini sangat penting karena akan mengkonfrontasi keterangan yang disampaikan oleh saksi sebelumnya, para pihak agent travel, dan lain-lain," tegas Marwan Jafar.
Duga Ada Permainan Kuota Haji Plus
Sebab Marwan menduga ada ‘permainan’ pengelolaan kuota haji dilakukan Kemenag dengan pihak agen travel. Hal itu diketahui dari banyaknya jamaah yang baru mendaftar menjelang pelaksanaan haji tanpa harus menunggu lama tapi bisa langsung diberangkatkan ke Tanah Suci.
Marwan menduga, adanya ‘permainan’ terjadi pada masa pelunasan yang waktunya hanya tiga hari. Kronologinya, pihak travel haji mendapatkan surat edaran dari Kemenag untuk mengisi kuota. Kemudian ada edaran untuk pengisian kuota baru yang di dalamnya sudah ada nama jamaah dan identitas lainnya.
Namun saat diverifikasi ke pihak terkait, alasan Kemenag dan travel adalah untuk memenuhi kuota sehingga calon jamaah yang baru mendaftar namun siap melakukan pelunasan, bisa diberangkatkan duluan.
Advertisement
Tak Terima Alasan Kemenag dan Travel
"Padahal informasi adanya kuota itu kan sudah diketahui jauh-jauh hari, kenapa calon jamaah hanya diberi waktu tiga hari pelunasan? sehingga ada banyak calon jamaah yang tidak siap, kemudian kuotanya 'diperjualbelikan' kepada mereka yang siap," heran dia.
Marwan mengatakan, alasan tersebut tidak fair. Seharusnya, pihak Kemenag memberikan waktu yang cukup untuk melakukan pelunasan.
“Bukan hanya tiga hari, kan nggak semua jamaah itu punya kesiapan materi untuk pelunasaan saat itu juga. Kenapa nggak diberikan waktu yang cukup? Ini menurut saya kecurangan yang terjadi antara Kemenag dan pihak agen travel haji," dia menutup.