Partai Gema Bangsa Dorong Perjuangan Gaya Desentralisasi Politik

Rofiq meyakini, desentralisasi politik merupakan semangat membangun Indonesia dari daerah.

oleh Muhammad Radityo Priyasmoro Diperbarui 10 Mar 2025, 20:44 WIB
Diterbitkan 10 Mar 2025, 18:07 WIB
Konsolidasi DPW Partai Gema Bangsa di Jakarta, Senin (10/3/2025) (Istimewa)
Konsolidasi DPW Partai Gema Bangsa di Jakarta, Senin (10/3/2025) (Istimewa)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum Partai Gema Bangsa Ahmad Rofiq memastikan, partainya akan tampil beda dengan partai politik di Indonesia yang sudah eksis. Sebab, gaya organasisasinya adalah perjuangan desentralisasi.

“Desentralisasi politik adalah keharusan. Desentralisasi politik untuk membangun bersama, kita giring kekuatan mulai dari kabupaten kota,” kata Rafiq saat Konsolidasi DPW Seluruh Indonesia Partai Gema Bangsa, di Jakarta, seperti dikutip Senin (10/3/2025).

Rofiq meyakini, desentralisasi politik merupakan semangat membangun Indonesia dari daerah. Menurut dia, kader tidak akan merasa ada kekangan kepengurusan pusat. Sehingga daerah mampu berkembang dan berinovasi dalam membangun partai.

“Penentuan masa depan Partai Gema Bangsa dari pengurus di daerah. Alhasil, pengurus DPW Gema Bangsa di tingkat Provinsi untuk menentukan secara mandiri siapa kepengurusan di daerah,” optimisnya.

“Ini wujud otoritas. Silahkan diputuskan pengurus provinsi kabupaten atau kota. Satu hal, ketika hak diberikan maka kewajiban harus dilakukan,” imbuhnya.

Rofiq pun memastikan, Partai Gema Bangsa siap berpolitik dengan penuh kemerdekaan, inisiatif, dan mengajak siapa saja untuk berfikir bersama untuk membangun. Belajar dari pengalaman, tidak biss membangun partai hanya diisi satu atau dua orang saja.

“Mari kita menutup masa lalu, boleh jadikan pelajaran. Saya melihat tidak cukup masa lalu menjadi Pelajaran. Mari buka lembaran baru, ibarat kertas putih kita bisa melukiskan apa saja di dalamnya,” dia menandasi.

 

Promosi 1

Mengenai Partai Gema Bangsa

Sebagai informasi, Partai Gema Bangsa berisi sejumlah kader hijrah dari partai lain. Mereka memilih bergabung karena adanya kebersamaan dan perjuangan yang tidak sentralistik.

Berikut sejumlah nama yang mengisi jajaran tingkat pusat: Sekretaris Jenderal (Sekjen) Dr. Muhammad Sopiyan, Bendahara Umum (Bendum) Ratih Purnamasari Gunaevy. Waketum : Dr. Heri Budianto, Joko Nugroho, Jamar, Abdul Khaliq Ahmad, dan Nurmala. Kemudian, Ketua Mahkamah Partai Riki Margono, Ketua Kader Ardiansyah, dan Ketum Syarikat Hijau Indonesia Ade Zuhri.

Infografis Aturan Aplikasi Transportasi
Infografis Aturan Aplikasi Transportasi (liputan6.com/Abdillah)... Selengkapnya
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya