Toyota Tunggu Keseriusan Pemerintah Soal Bahan Bakar Gas

Toyota tunggu kesiapan total infrastruktur dan aturan pendukung di Tanah Air.

oleh Gesit Prayogi diperbarui 15 Sep 2014, 11:05 WIB
Diterbitkan 15 Sep 2014, 11:05 WIB
Toyota Tak Mau Sembarangan Jual Mobil Berbahan Bakar Gas
Jumlah SPBG yang beroperasi di Indonesia baru sebanyak 19 unit.

Liputan6.com, Jakarta - PT Toyota-Astra Motor (TAM) menyatakan kesiapannya untuk mendukung program konversi bahan bakar dari minyak ke gas.

Wakil Presiden Direktur PT HPM, Suparno Djasmin mengatakan, Toyota saat ini telah memiliki beberapa model yang telah menggunakan bahan bakar gas. "Untuk yang menggunakan bahan bakar gas, kami punya Vios yang CNG," ujarnya di Jakarta, minggu lalu.

Namun, kata Suparno, sebelum melepas model yang berbahan CNG ke pasar dalam negeri, Toyota harus memastikan jika infrastruktur seperti ketersediaan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Gas (SPBG) dan aturan pendukung telah siap.

"Kami juga tidak sembarangan menjual kalau tidak disertai infrastruktur yang baik, termasuk dukungan pemerintah yang jelas," imbuhnya.

Memang, pemerintah rutin buka suara soal konversi bahan bakar dari minyak ke gas untuk kendaraan bermotor, termasuk angkutan umum dan mobil pribadi. Tapi, fakta di lapangan menunjukkan, belum ada infrastruktur yang cukup memadai untuk menampung jutaan mobil.

Sekretaris Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), Noegardjito mengungkapkan, jumlah SPBG yang beroperasi di Indonesia baru sebanyak 19 unit. Jika dibandingkan dengan Thailand, jumlah tersebut terpaut jauh.

Dia menjelaskan, Thailand saja saat ini memiliki lebih dari 425 SPBG. Bahkan pada tahun depan, pemerintah di Negeri Gajah Putih itu menargetkan pertumbuhan SPBG menjadi 584 unit pada 2015. (Gst/Des)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya