Alasan di Balik Tutupnya Pabrik Honda di Turki

Honda dikabarkan bakal menutup pabriknya di Turki pada 2021. Penutupan salah satu fasilitas produksinya ini disebut sebagai bagian dari strategi

oleh Liputan6.com diperbarui 11 Apr 2019, 07:04 WIB
Diterbitkan 11 Apr 2019, 07:04 WIB
pabrik-honda-2-140115b.jpg
Ilustrasi pabrik mobil Honda. (Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - Honda dikabarkan bakal menutup pabriknya di Turki pada 2021. Penutupan salah satu fasilitas produksinya ini disebut sebagai bagian dari strategi dalam menyambut era kendaraan listrik.

Mengutip dari Reuters.com, pabrik Honda di Turki ini akan ditutup setelah menyelesaikan produksi Honda Civic sedan. Nantinya, lokasi pembuatan mobil ini akan dipindahkan ke Amerika Utara.

Seperti sempat dikabarkan sebelumnya, Honda juga telah berencana untuk menutup pabrik mereka di Swindon, Inggris, pada tahun 2021 mendatang.

keputusan Honda untuk menutup pabriknya tersebut, tidak terlepas dari rencana mereka untuk melakukan restrukturisasi jaringan manufaktur globalnya, serta untuk berfokus pada elektrifikasi.

"Tantangan elektrifikasi yang signifikan akan membuat Honda merevisi operasi manufaktur globalnya, dan memfokuskan aktivitas di wilayah di mana ia mengharapkan memiliki volume produksi yang tinggi, " jelas perwakilan Honda.

Sumber: Otosia.com

Brexit Paksa Honda Tutup Pabrik dan PHK 3.500 Pekerja

Sebelumnya, Honda telah mengumumkan akan menutup pabrik satu-satunya di Inggris pada 2021. Penutupan ini, disebabkan oleh rencana keluarnya Inggris dari Uni Eropa atau Brexit, dan akibat hal tersebut, jenama berlambang huruf 'H' ini juga bakal melakukan PHK terhadap 3.500 pekerjanya.

Melansir Reuters, Rabu (20/2/2019), Honda telah membangun lebih dari 160 ribu kendaraan di pabrik Swindon, Inggris Selatan tahun lalu, dengan model andalan Civic dan CR-V. Jumlah tersebut, berkontribusi lebih 10 persen dari total produksi kendaraan di Inggris sebesar 1,5 jutaan unit.

Namun, dengan semakin beratnya tantangan industri di Eropa dan menurunnya permintaan mobil Diesel, serta keluarnya Inggris dari Uni Eropa, Jepang memang selalu berencana untuk menarik investasinya di Inggris yang dipandang sebagai pintu gerbang ke Eropa, jika London tidak mengamankan kesepakatan Brexit yang menguntungkan untuk perdagangan.

"Kami harus mempertimbangkan kendaraan kendaraan listrik, dan kecepatan yang berbeda di mana kendaraan listik akan berkembang di Amerika Utara dan Eropa. Namun, penutupan ini tidak terkait dengan Brexit," jelas Chief Executive Honda, Takahiro Hachigo.

 

Selanjutnya

Honda yang memproduksi Civic di Inggris dan Turki, bakal berhenti memproduksi di dua negara tersebut. Pengumuman tersebut, diambil dua minggu setelah pengumuman jika Nissan juga batal memproduksi SUV baru di Inggris.

Sebagian besar produksi Civic hatchback ini, merupakan model ekspor ke Amerika Serikat dan Eropa.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya