Liputan6.com, Jakarta - Volkswagen tengah melakukan pembicaraan dengan Tesla untuk mengadopsi teknologi pengisian baterai kendaraan listrik North American Charging Standard (NACS). Sementara unit jaringan pengisian daya pembuat mobil Jerman tersebut, Electrify America telah setuju menggunakan sistem pengisian baterai milik Elon Musk.
Pengumuman itu muncul ketika banyak pembuat mobil dan pembuat peralatan pengisian daya memilih desain pengisian daya Tesla, karena khawatir kehilangan pelanggan jika hanya menawarkan desain Sistem Pengisian Gabungan (CCS), yang didukung pembuat mobil seperti Volkswagen dan Hyundai Motor.
Baca Juga
Ford, General Motors (GM), dan ChargePoint adalah beberapa perusahaan yang telah mendaftar untuk desain pengisian daya Tesla dalam beberapa minggu terakhir.
Advertisement
"Volkswagen Group dan mereknya saat ini sedang mengevaluasi implementasi Tesla North America Charging Standard (NACS) untuk pelanggannya di Amerika Utara," tulis Volkswagen.
Electrify America, unit jaringan pengisian daya mobil Volkswagen, memiliki lebih dari 850 stasiun pengisian daya dengan sekitar 4.000 pengisi daya di Amerika Serikat dan Kanada. Selama transisi NACS, Electrify America akan terus menawarkan konektor CCS yang banyak digunakan.
Tesla Memperluas Jaringan Pengisian Daya
Tesla, sementara itu, telah berkembang melampaui konektornya untuk memasukkan CCS di beberapa stasiun pengisian daya Amerika Serikat karena pemerintahan Joe Biden berupaya memberikan miliaran subsidi untuk memperluas jaringan pengisian daya.
Sementara itu, supercharger Tesla menyumbang sekitar 60 persen dari jumlah total pengisi daya cepat di Amerika Serikat, menurut Departemen Energi Amerika Serikat.
Advertisement