Liputan6.com, Jakarta - Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita telah membuka peluang bagi para pelaku industri otomotif Cina, untuk bisa meningkatkan ekspor kendaraan listrik yang diproduksi dalam negeri. Tercatat empat perusahaan yang ditemui, untuk bisa dilakukan penambahan volume maupun negara tujuan ekspor dari pabrik-pabriknya di Tanah Air, yakni Wuling, Chery, Neta, dan Sokonindo.
Selain itu, Agus juga mendorong para pelaku industri otomotif asal Tiongkok untuk dapat melibatkan produsen komponen dalam negeri dari hulu ke hilir sehingga mewujudkan seluruh mata rantai produksi berada di Indonesia. Ia pun mendukung perusahaan otomotif asal Tiongkok agar memanfaatkan insentif yang diberikan oleh Pemerintah Indonesia dalam berinvestasi.
Baca Juga
Pada Mei 2024, PT Neta Auto manufacturing Indonesia juga telah memproduksi Neta V-II dengan TKDN mencapai 40% dan berencana untuk meningkatkan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) sampai dengan 60% pada 2025, dengan target penjualan sebesar 10.000 unit per tahun.
Advertisement
Pada pertemuan dengan SAIC GM Wuling Automobile Company, Agus mengapresiasi kinerja perusahaan tersebut yang telah mampu mengekspor produk EV-nya ke 11 negara dan menjadikan Indonesia sebagai fasilitas produksi industri otomotif terbesar di luar Tiongkok.
"Pemerintah Indonesia mengharapkan agar Wuling dapat menjajaki peningkatan pasar ekspor terutama untuk produk kendaraan listrik agar semakin menegaskan target Indonesia sebagai basis produk EV di ASEAN dan dunia," ujar Agus, dalam keterangan resmi, Selasa (18/6/2024).
Kapasitas Produksi
Sementara itu, keempat produsen kendaraan listrik asal Tiongkok yang telah maupun akan produksi di Indonesia, sudah menginformasikan kapasitas produksinya, seperti Sokonindo dengan 50 ribu unit, SGMW atau Wuling mencapai 120 ribu unit.
Sedangkan Chery berencana memproduksi dengan kapasitas 8.000 unit melalui fasilitas manufaktur, begitu pula Neta yang rencana produksinya sebesar 9.300 unit.
Advertisement