Arief Gerindra: Jokowi Akan Terpilih Lagi Jika Maju Pilpres 2019

Menurut Arief, hampir 3 tahun, pemerintahan Jokowi sudah mulai menunjukkan arah kemajuan yang nyata.

oleh Putu Merta Surya Putra diperbarui 09 Agu 2017, 06:44 WIB
Diterbitkan 09 Agu 2017, 06:44 WIB
Pesan Presiden Jokowi dan Menkes  soal Vaksin Campak
Pesan Presiden Jokowi dan Menkes soal Vaksin Campak

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Ketua Umum Gerindra Arief Poyuono mengatakan, Presiden Joko Widodo atau Jokowi bisa saja terpilih lagi sebagai Presiden jika maju di Pemilihan Umum 2019. Sebabnya, prestasi yang telah dicapai selama ini.

"Melihat prestasi Joko Widodo yang bakal meraih kesuksesan, sepertinya bukan tidak mungkin Jokowi akan terpilih kembali jika mencalonkan kembali sebagai capres 2019," ucap Arief dalam keterangannya, Selasa (8/8/2017).

Menurut dia, hampir tiga tahun, pemerintahan Jokowi sudah mulai menunjukkan arah kemajuan yang nyata yang mulai dirasakan masyarakat.

"Yang jadi ukuran secara nyata bahwa inflasi dapat terkendali dan tidak ada tanda-tanda krisis perbankan dan keuangan, sekalipun banyak negara lain sedang menuju krisis keuangan dan mengalami pelemahan ekonomi dan ledakan pengangguran," jelas Arief.

Dia menuturkan, jika dibandingkan tiga tahun dari 10 tahun pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), banyak hal yang sudah dilakukan Jokowi. Sebut saja, tak ada petani mengalami kesulitan untuk mendapatkan pupuk bersubsidi. Kemudian, tidak ada kelangkaan BBM dan gas 3 kg.

"Padahal harga BBM tidak disubsidi. Selain itu juga sembako tersedia dan harganya dapat dijangkau oleh ekonomi masyarakat. Dalam hal supply logistik juga patut dibanggakan. Di mana pemerintahan Jokowi berhasil melakukan penurunan dwelling time dan melakukan pemberantasan pungli yang menjadi biaya ekonomi tinggi selama ini," kata Arief.

Dia mengatakan, dalam hal pembangunan sarana dan prasarana infrastruktur, Jokowi sangat konsisten untuk melakukan pemerataan pembangunan di luar Pulau Jawa. Sehingga memacu pertumbuhan ekonomi tetap bisa tumbuh di atas 5 persen. Sekalipun harga harga komoditas ekspor Indonesia, seperti produk perkebunan sawit, pertambangan, mengalami penurunan.

Arief mengatakan, terkait penanganan utang, pemerintah juga sangat disiplin dalam penggunaannya. Sehingga lebih efisien dan nyata dalam penggunaannya.

"Sehingga kampanye negatif tentang utang negara, hanya ketakutan dari berbagai pihak yang tidak jujur, kalau pemerintahan di tangan Jokowi akan mengalami kesuksesan yang gilang-gemilang," tegas Arief.

Pengelolaan BUMN pada era Jokowi juga dinilai semakin transparan. Peran serta BUMN yang langsung mengambil proyek-proyek infrastruktur yang dicanangkan oleh pemerintah berjalan efektif dan bergerak lebih cepat.

"Hal yang sangat mengejutkan adalah kinerja pasar saham di era Joko Widodo mengalami kinerja yang luar biasa hingga IHSG tembus pada kisaran Rp 5.000/lembar saham. Ini bukti paling konkret kalau perekonomian nasional makin kinclong," Arief memungkasi.

 

Saksikan video di bawah ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya