SBY Tegaskan Tidak Pernah Tawarkan AHY ke Jokowi atau Prabowo

Presiden ke-6 RI tersebut menerangkan, jauh lebih elok dan etis ketika capres yang memilih sendiri cawapresnya.

oleh Moch Harun Syah diperbarui 26 Jul 2018, 06:15 WIB
Diterbitkan 26 Jul 2018, 06:15 WIB
Pertemuan SBY dan Zulkifli Hassan
Ketum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) bersalaman dengan Ketum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hassan sebelum pertemuan tertutup di kediamannya di Mega Kuningan, Jakarta, Rabu (25/7). (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum Partai Demokrat (PD) Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menegaskan, dirinya tidak pernah menawarkan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) kepada Presiden Joko Widodo atau Jokowi. Setiap pertemuan dengan Jokowi berlangsung hangat, namun tidak sampai bicara soal cawapres, apalagi menawarkan AHY.

"Saya tidak pernah mengajukan cawapres ke Pak Jokowi, termasuk yang disebut-sebut AHY. Silakan dicek ke Pak Jokowi. Pak Jokowi juga tidak pernah menawarkan posisi cawapres. Saya juga tidak minta, tapi Beliau juga tidak meminta," kata SBY di kediamannya di Mega Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (25/7/2018) malam.

Dia menuturkan, begitu juga sikapnya terhadap Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto. Pertemuan yang digelar pada Selasa 24 Juli 2018, SBY memastikan tidak menawarkan AHY kepada Prabowo.

"Dalam pertemuan tadi malam dengan Gerindra dan Demokrat dan Prabowo-SBY saya juga tidak menawarkan atau menyarankan kader Demokrat menjadi cawapres Beliau. Silakan dicek ke Pak Prabowo dan pembicaraan saya di dalam juga ada saksinya," jelas SBY.

Presiden ke-6 RI tersebut menerangkan, jauh lebih elok dan etis ketika capres yang memilih sendiri cawapresnya.

"Di mata saya superstar di pemilihan presiden adalah capres bukan yang lain. Jadi kita mendengar apa yang diinginkan capres, " kata SBY.

Hal itu tidak lain berdasarkan pengalaman dirinya saat menjadi capres.

"Saya pernah diberi kebebasan ketika saya memilih Pak JK tahun 2004, itu sepenuhnya pilihan saya. Tidak ada yang mendikte, tidak ada yang mengharuskan apalagi menekan. Demikian pula tahun 2009 ketika saya memilih Pak Boediono," imbuh SBY.

Pernyataan tersebut juga diungkapkannya kepada Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan. Terlebih, jika nantinya koalisi antara PAN dan Demokrat terwujud mendukung Prabowo sebagai capres.

"Tadi dengan Pak Zulhas kami sepakat, jangan kita ini malah merecoki capres dengan memaksa-maksakan untuk siapa cawapresnya. Silakan, kalau kita cocok, berjodoh dan ditakdirkan Allah berkoalisi Pak Prabowolah sebagai capres yang menyampaikan pada kami siapa cawapres yang dipilih," SBY memungkasi.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya