Liputan6.com, Jakarta - Survei LSI Denny JA yang terakhir pasca debat perdana capres, memperlihatkan masih ada jarak antara Jokowi-Ma'ruf Amin dan Prabowo-Sandiaga sekitar 20 persen suara.
Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf, menilai stagnannya suara paslon nomor urut 02 lantaran tidak ada narasi yang menarik dihadirkan.
Baca Juga
"Selama model kampanye dan narasi yang dibangun seperi itu-itu saja, maka tidak akan banyak perubahan," ucap Wakil Ketua TKN Jokowi-Ma'ruf, Abdul Kadir Karding saat dikonfirmasi, Jumat (1/2/2019).
Advertisement
Selain itu, masih kata dia, masyarakat sudah memahami apa yang dibawa Prabowo-Sandiaga. Dimana berbeda dengan Jokowi-Ma'ruf yang sudah memberikan bukti dan jawaban bagi keinginan masyarakat Indonesia.
"Pak Jokowi menperlihatkan bukti dan komitmen yang kuat untuk membangun dan memperbaiki Indonesia," ungkap Karding.
Sementara itu, Pengamat politik dari UIN Syarif Hidayatullah Adi Prayitno menilai penampilan Prabowo dalam debat capres perdana tidak terlihat sangat. Dia dinilai hanya ingin terlihat manis.
Â
Debat Pertama Tak Memuaskan
Meski demikian, Adi menilai akan terlalu terburu-buru bila menilai peningkatan elektabilitas hanya dari debat pertama. Sebab, harus diakui bahwa debat perdana lalu tidak cukup memuaskan masyarakat, terutama pada pemilih yang belum menentukan pilihan
"Kalau ukurannya debat saya kira terlampau buru-buru ya, apalagi debat pertama ini dilihat agak sedikit hambar, normatif dan kurang greget," jelas Adi.
Ke depan dia menyarankan seluruh kandidat untuk tampil maksimal. Sehingga bisa mendokrak suara
"Di debat kedua Jokowi dan Pak Prabowo harus tampil orisinil aja. Jokowi apa adanya sampaikan visi misinya, kalau mau nyerang ya nyerang aja enggak perlu sungkan. Gak perlu takut karena elektabilitas. Begitupun Prabowo," pungkasnya.
Â
Saksikan video pilihan berikut ini:
Advertisement