Liputan6.com, Jakarta Bakal calon presiden dari Koalisi Indonesia Maju Prabowo Subianto menyebut bahwa rakyat menginginkan para pemimpin kompak untuk memajukan bangsa, bukan saling menjelek-jelekkan. Prabowo sendiri tidak ingin menanggapi jika ada yang menghinanya.
"Rakyat ingin melihat pemimpin-pemimpinnya kompak, senyum, bukan tegang-tegangan," ujar Prabowo bersama para aktivis 98 yang tergabung dalam 'Masyarakat 08' di Kertanegara, Jakarta, Rabu (11/10/2023).
Baca Juga
"Bangsa Indonesia enggak suka yang kayak gitu. Menjelek-jelekkan, mengejek, menfitnah, bukan sifat kita. Enggak mempan kalau orang menghina saya, terserah," lanjut Prabowo.
Advertisement
Usai bertemu dan berdiskusi dengan para aktivis 98, Prabowo menyatakan tekadnya untuk melanjutkan pembangunan-pembangunan yang dirintis oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) selama dua periode ini.
"Saya enggak malu-malu. Dulu saya rival, beliau yang kalahkan saya. Eh, memangnya enak kalah? Tidak enak, tapi aku lihat oke, aku bersatu. Beliau ajak aku," kata Prabowo.
Prabowo mengungkapkan alasan Jokowi mengajak dirinya untuk bergabung bersama dikarenakan untuk membangun bangsa tidak bisa dilakukan seorang diri. Ia pun menyadari komitmen Jokowi dalam membangun bangsa dan rakyat ini.
"Untuk apa beliau ajak aku? Karena beliau tahu untuk bangun bangsa ini tidak bisa sendiri. Beliau ajak saya, saya pun bergabung, ternyata rakyat menghendaki itu," ujar Prabowo.
Ia berkeyakinan sejak dulu Indonesia harus rukun dan tidak suka dipecah-belah, terutama rakyat, tidak menginginkan hal-hal negatif, melainkan ingin melihat para pemimpinnya mampu bekerja sama dan bersatu.
"Indonesia tidak suka pecah belah, rakyat tidak suka yang negatif-negatif, rakyat ingin melihat semua pemimpin bisa kerja sama, bersatu," tegas Prabowo.
"Kita harus punya suatu lapisan pemimpin yang bisa bersatu, kerja sama. Hanya dengan kerja sama, kita kelola bangsa negara untuk seluruh rakyat Indonesia," imbuhnya.
Prabowo Tidak Mau Diadu Domba dengan Jokowi
Prabowo Subianto beberapa kali mengungkapkan alasan memutuskan bergabung ke Pemerintahan Presiden Jokowi sebagai Menteri Pertahanan.
"Saya tidak mau diadu domba. Begitu beliau ajak saya, saya katakan, 'Ya saya bergabung'. Kita bersatu dan Indonesia tenang, Indonesia kuat, Indonesia tidak mau diadu domba lagi," kata Prabowo dilansir dari Antara Sabtu (30/9/2023)
Prabowo mengatakan, Indonesia mempunyai sejarah panjang dalam politik adu domba. Oleh karena itu, dia tak ingin hal itu terulang kembali.
"Kenapa saya bergabung dengan Pak Jokowi? Karena saya memahami sejarah bangsa Indonesia, dari dulu kita selalu diadu domba. Dan waktu tahun 2019, Pak Jokowi tergerak hatinya, dan saya tergerak hatinya, kita tidak mau diadu domba," ujar Prabowo.
Prabowo mengatakan, instingnya menilai Jokowi sebagai sosok yang mencintai Indonesia dan hal itu juga yang mendorong dirinya bergabung dalam pemerintahan Presiden Jokowi.
"Karena Pak Jokowi itu orang Indonesia. Hati saya, insting saya, mengatakan Pak Jokowi itu orang Merah Putih, cinta Indonesia, cinta rakyat. Kenapa saya harus diadu domba dengan orang yang sama-sama cinta Indonesia, dan cinta rakyat Indonesia?" ujar Prabowo.
Â
Reporter: Muhammad Genantan Saputra
Sumber: Merdeka.com
Â
Advertisement