Ganjar Harap Pembangunan Infrastruktur soal Keamanan Digital Jangan Dikorupsi

Calon Presiden Ganjar Pranowo mengatakakan, dalam pembangunan keamanan digital, maka Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) harus diperkuat.

oleh Delvira Hutabarat diperbarui 07 Jan 2024, 20:05 WIB
Diterbitkan 07 Jan 2024, 20:05 WIB
Capres-Cawapres 03 Ganjar-Mahfud Kenakan Jaket Bomber ala Film Top Gun
Calon Presiden-Calon Wakil Presiden nomor urut 03 Ganjar Pranowo dan Mahfud MD sesaat sebelum debat ketiga Pemilu 2024, Minggu (7/1/2024). (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta Calon Presiden Ganjar Pranowo mengatakakan, dalam pembangunan keamanan digital, maka Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) harus diperkuat.

Hal ini menanggapi pernyataan Capres Anies Baswedan dalam debat Capres 2024, di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (7/1/2024).

"Yang pertama kita meski menguatkan BSSN, dan kita penting untuk menguatkan security system yang baik, bahkan selain membangun SDM dan infrastruktur yang baik maka kecepatan internetnya dan coverange-nya harus tinggi," kata dia.

Mantan Gubernur Jawa Tengah itu pun berharap, saat pembangunan infrastruktur keamanan digital itu dilakukan, jangan ada yang dikorupsi.

"Maka kita kemudian membuat satu sistem infrastruktur yang bagus jangan dikorupsi, ini yang kemudian menjadi persoalan. Maka tidak pernah selesai," ungkap Ganjar.

Selain itu, dia juga berharap, anak muda Indonesia yang mengikuti dan menerima beasiswa Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) bisa dikonsetrasikan untuk mengambil soal keamanan digitalisasi.

"Dan tentu saja LPDP itu punya potensi tinggi untuk memberangkatkan orang-orang, anak-anak hebat ke sana. Ketika mereka sudah balik, mereka diberi ruang untuk bisa bekerja. BRIN bisa kita libatkan, mereka bisa membuat kolaborasi yang sangat bagus," tutur Ganjar.

Politikus PDIP ini pun menuturkan, keamanan di Kepolisian juga perlu membentuk Institusi Siber dan diperlukan duta besar khusus untuk membangun kerja sama siber ini.

Anies: Hacking Jadi Ancaman yang Makin Nyata Dirasakan Masyarakat

Calon presiden (capres) nomor urut 1 Anies Baswedan mengatakan, hacking atau peretasan menjadi ancaman yang makin hari kian dirasakan masyarakat. Oleh karena itu perlu membangun struktur pertahana cyber yang serius.

Demikian kata Anies menjawab pertanyaan panelis yang dibacakan moderator debat capres yakni, pertahanan negara yang tangguh dapat dicapai dengan memanfaatkan teknologi cyber, kecerdasan buatan dan satelit, informasi geospasial. Pertanyaannya, apa kebijakan paslon untuk mendapatkan akses teknologi dan pengembangannya guna memperkuat pertahanan Indonesia.

"Ini tidak cukup dengan memberi tugas pada sekelompok orang, maka pertama adalah membangun sistem pembangunan perencanaan komprehensif yang melibatkan lembaga termasuk komponen masyarakat," kata Anies dalam debat capres di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (7/1/2024).

Kedua, pengadaan teknologi terbaru, tapi kuncinya bukan pada teknologi terbaru pada pelibatan semua semesta.

Ketiga, mekanisme untuk merenspons balik apalagi terjadi kondisi hacking. Sehingga bisa memiliki kecepatan recover kembali dalam sistem ketika terjadi serangan cyber.

"Jadi 1, melibatkan komprehensif, kedua gunakan teknologi terbaru dan ketiga sistem recovery cepat," tandas Anies.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya