Jembatan Gilimanuk Ambruk, Pemerintah Kirim Bailey

Herry meminta pengemudi kendaraan berat yang melintas tidak memaksakan diri lewat jalur alternatif di Desa Pemedilan menuju Desa Batu Agung.

oleh Yudha Maruta diperbarui 25 Jan 2016, 12:50 WIB
Diterbitkan 25 Jan 2016, 12:50 WIB
Nyepi, Ribuan Warga Tinggalkan Bali Melalui Pelabuhan Gilimanuk
Ribuan kendaraan baik sepeda motor dan mobil pribadi harus menunggu hingga 3 jam, sebelum masuk ke parkir manuver Pelabuhan Gilimanuk.

Liputan6.com, Denpasar - Menyusul ambruknya jembatan penyeberangan Gilimanuk, pemerintah pusat mengirimkan jembatan bailey dari Bondowoso, Jawa Timur. Jembatan darurat yang bisa dibongkar pasang itu diperkirakan tiba di Bali, Rabu, 27 Januari 2016.

"Jembatan bailey bantuan dari pemerintah pusat. Butuh 5 hari perjalanan dari Hari Sabtu untuk mengirim jembatan tersebut dari Bondowoso, Jawa Timur," ujar Kabid Humas Polda Bali Kombes Herry Wiyanto di Denpasar, Senin (25/1/2016).

Herry menjelaskan, meski bersifat darurat, pemasangan jembatan tersebut membutuhkan waktu sekitar 3 pekan. Jembatan itu akan dipasang di samping jembatan yang rusak.


Karena itu, Herry meminta pengemudi kendaraan berat yang melintas tidak memaksakan diri melewati jalur alternatif di Desa Pemedilan menuju Desa Batu Agung itu. "Jangan memaksakan melewati jalur itu karena jembatannya tidak bisa menampung beban besar. Bisa putus lagi," kata Herry.

Sejumlah personel polisi bersiaga di 5 pos pengamanan yang didirikan sepanjang jalur sekitar jembatan putus di Dangin Tukad Aya, Jembrana. Pendirian pos itu, selain untuk mengatasi kemacetan juga untuk mengantisipasi gangguan kamtibmas yang bisa muncul.

"Dari pantauan terakhir, tidak ada kemacetan arus karena, kendaran sudah ada yang melewati jalur alternatif. Namun, ada beberapa truk yang masih antre di sana," jelas Herry.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya