Ini Wasiat Ayah Sriyono yang Sotonya Laku 200 Mangkuk Sehari

Setiap tanggal 9 secara bergantian dua anak Martono berjualan di warung ini. Jika tidak sedang jualan ia kembali bertani di kampungnya.

oleh Yanuar H diperbarui 02 Mei 2016, 07:23 WIB
Diterbitkan 02 Mei 2016, 07:23 WIB
Ini Wasiat Ayah Sriyono yang Sotonya Laku 200 Mangkuk Sehari
Setiap tanggal 9 secara bergantian dua anak Martono berjualan di warung ini. Jika tidak sedang jualan ia kembali bertani di kampungnya.

Liputan6.com, Yogyakarta - Rumah makan Wareg Waras di Jalan Bumijo Tengah No 5, Bumijo, Kecamatan Jetis, Yogyakarta punya cerita unik tersendiri. Bukan soal mistis atau kejadian gaib tapi soal manajemen rahasia dari pemilik generasi pertamanya.  

Generasi pertama yaitu Martono kemudian diteruskan oleh dua anaknya dari empat anak. Anak yang meneruskan usaha kuliner di ruangan 3,5 X 6 m ini adalah Sriyono dan kakaknya Sono.

Sriyono mengatakan setiap tanggal 9 secara bergantian berjualan di warung ini.  Jika tidak sedang jualan ia kembali bertani di kampungnya di Prengguk Gunungkidul.

Sriyono mengaku jika menu makanan yang dijualnya masih kalah jumlah dengan yang dijual kakaknya. Sementara ia hanya menjual nasi sayur, soto dan gulai. Sementara kakaknya bisa berjualan dengan menu yang lebih banyak seperti soto, gulai, nasi sayur beraneka macam.

"Sebulan kakak saya, lalu sebulan saya. Anaknya empat yang dua di Purwokerto dan satu di Klaten tapi kerja di perkebunan. Jadi yang meneruskan cuma dua orang," ujar Sriyono, Sabtu (30/4/2016).


Sriyono mengaku tidak menjual banyak menu makanan karena fokus pada Soto dan Gulai. Sebab dua menu itu sudah menjadi ciri khasnya dan dinilai lebih menguntungkan.

"Kuliner berkuah keuntungannya lebih tinggi daripada posisi kering. Ini bukti saja yang bisa dilihat," ujar dia.

Menurut Sriyono, pemilihan menu yang tidak banyak ini sesuai dengan pesan ayahnya Martono yang mewanti-wanti pada anaknya agar menjaga kualitas dan tidak mengambil untung banyak.

"Ayahnya saya pesa berpesan agar mengambil untung sedikit namun terus menerus pelanggannya datang. Bapak dari dulu bilang gitu. Akhirnya banyak pelanggan sendiri," ujar dia.

Sriyono yakin menu makanannya dapat bersaing dengan tempat lain yang terkenal. Setiap hari ia dibantu oleh empat orang tenaga. Oleh karena itu ia mengaku tidak akan membuka cabang lain karena susahnya mencari tenaga di warungnya.

"Saat ini belum kepikiran buka cang. Asal disini masih eksis ya masih disini aja," kata Sriyono.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya