Liputan6.com, Jakarta - Tabrakan beruntun terjadi di Jalan Kolonel Masturi, Kota Cimahi, Jawa Barat pada Jumat sore 8 Juli 2016. Sebanyak sembilan orang tewas dalam kecelakaan tersebut.
Peristiwa itu bermula ketika Bus Parahyangan T 7035 DL melaju dari arah Cisarua, Bandung Barat menuju Cimahi diduga mengalami rem blong. Bus yang membawa wisatawan dari Karawang itu lalu oleng ke kiri dan menabrak pembatas Perumahan The Orchard dan bengkel tambal ban hingga akhirnya terguling.
Baca Juga
Bus juga menabrak kendaraan roda empat jenis Suzuki Katana nomor polisi E 1543 KY dan Kijang Kapsul nomor polisi B 7148 D serta dua kendaraan sepeda motor yang melaju dari arah Cimahi.
"Data perkembangan, sembilan meninggal dunia," kata Kepala Polres Cimahi AKBP Ade Ary Syam Indradi seperti dikutip dari Antara, Sabtu (9/7/2016).
Advertisement
Baca Juga
Dua di antara para korban tewas kecelakaan beruntun ini, yakni pengemudi bus, warga Karawang Barat Karsim Jamaludin dan kernetnya Endang Dedi warga Purwakarta. Keduanya meninggal dunia di lokasi kejadian.
Sementara itu, akibat peristiwa ini, kini kepolisian melarang kendaraan besar seperti bus melewati jalur wisata yang menghubungkan Kota Cimahi dengan Kabupaten Bandung Barat tersebut. Meskipun begitu, Ade mengatakan, jalur tersebut tak akan ditutup.
"Mobil besar tidak kita sarankan untuk lewat jalan tersebut," ujar Ade.
"Itu jalur wisata, bukan jalur alternatif, memang jalan umum," dia menambahkan.
Selain pengemudi dan kernet bus, korban tewas lainnya, yakni Rachmat. Rachmat merupakan penumpang bus yang meninggal dunia saat dalam perawatan medis di Rumah Sakit Cibabat.
Korban kecelakaan lainnya Fan Yen, penumpang mobil Toyota Kijang warga Jalan Bendungan Jago, Kecamatan Utan Panjang, Jakarta Pusat meninggal dunia di lokasi kejadian. Lalu Neneng Harnengsih penumpang mobil Suzuki Katana yang tewas dalam perawatan di rumah sakit.
Korban berikutnya Kusnaedi, Neneng, Odas, dan Tiara merupakan pengendara sepeda motor warga Bandung Kulon, Kota Bandung meninggal dunia di lokasi kejadian.
Sementara itu 29 orang lain yang mengalami luka-luka masih menjalani perawatan di rumah sakit.