Liputan6.com, Surabaya - Meski mendapat penolakan, Pimpinan Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab nyatanya tetap datang ke acara pengajian di Masjid Agung Sunan Ampel Surabaya. Sebelum berbicara, lokasi acara sempat mati listrik setelah salat Isya.
"Iya tadi sempat lampu mati sekitar lima detik, enggak sampai lama. Gensetnya ada kok, jadi sudah ada persiapan untuk menyambut kedatangan Habib Rizieq Shihab," kata Syamsul Hidayat kepada Liputan6.com, ditemui di pelataran Masjid Agung Baru Sunan Ampel, Surabaya, Selasa malam, 11 April 2017.
Meski begitu, matinya listrik sempat membuat jemaah yang datang merengut. Pantauan Liputan6.com, ribuan jemaah itu memenuhi Masjid Ampel sejak asar. Tak hanya dari Surabaya, mereka juga datang dari sejumlah kota penyangga ibu kota Provinsi Jawa Timur.
Baca Juga
Advertisement
Sebelum berceramah dalam pengajian yang bertema "Merajut Ukhuwah, Menegakkan Syariah dalam Bingkai NKRI" itu, Rizieq sempat berziarah kubur di Makam Raden Rahmat Sunan Ampel. Saat berziarah itu, tampak aksi saling dorong para pengunjung.
Usai berziarah, Rizieq menyampaikan pesan agar para jemaahnya untuk memperkuat ukhuwah Islamiyah. Ia juga meminta umat Islam tidak terpecah belah.
"Semua jemaah yang hadir di Masjid Sunan Ampel ini, saya yakin kita bisa bersaudara dan bersatu. Kalian harus yakin bahwa dalam melawan musuh Allah adalah dengan bersatu, karena musuh kita akan takut dengan persatuan kita yang sumber kekuatan itu datangya dari Allah," tutur Rizieq.
Rizieq juga sempat menyindir kelompok yang menolak kehadirannya. Menurut Rizieq, pengajian di Surabaya bisa terlaksana tak terlepas dari aksi 212.
"Pengajian kok ditolak, ini kan kasihan ulama-ulama kita yang ada di sini," kata dia.