Liputan6.com, Garut - Ada saja tingkah polah kebiasaan masyarakat dalam merayakan kedatangan Lebaran atau Idul Fitri, 1 Syawal 1438 Hijriah. Satu di antaranya tradisi warga Panawuan, Desa Sukajaya, Kecamatan Tarogong Kidul, Garut, Jawa Barat.
Mereka sengaja merayakan hari kemenangan umat Islam itu dengan acara "ngapungkeun balon" atau menerbangkan balon raksasa dari bahan dasar kertas ke udara dengan sukacita.
"Awalnya hanya iseng dari para orang tua di kampung ini. Tapi, lama-lama jadi tradisi yang dilaksanakan setiap tahun," ucap Abang (25), salah seorang pemuda Kampung Panawuan, Garut, Minggu, 25 Juni 2017.
Balon kertas raksasa yang diterbangkan warga merupakan hasil urunan warga, menggunakan bahan dasar kertas telur. Warga merapatkan tiap potongan kertas warna-warni itu dengan perekat dari campuran tepung kanji basah atau bahkan nasi sisa. "Yang penting jangan sobek, biar balonnya bisa terbang," ujar dia.
Advertisement
Baca Juga
Balon raksasa berukuran belasan meter itu, imbuh Abang, kemudian diarak warga kampung. Mereka kemudian mencari lahan yang cukup luas untuk menerbangkan balon usai Salat Idul Fitri.
"Penerbangan balon ini tujuannya, yakni ingin mempersatukan warga setempat," tutur dia.
Sebelum balon raksasa dilepas, biasanya warga berkumpul di satu lapangan yang luas dekat perkampungan warga. "Saat ada balon mau diterbangkan, otomatis semua warga kumpul. Nah di situ momen Lebarannya dapat. Warga saling silaturahmi satu sama lain, mengobrol, ada juga yang reuni," kata Abang.
Advertisement
Ia menambahkan, tradisi menerbangkan balon kertas raksasa ini bukan "kemarin sore". Namun sudah berlangsung sejak 37 tahun yang lalu atau tepatnya pada 1980 saat pertama kali kebiasaan unik itu dilakukan warga.
"Banyak nilai silaturahminya, jadi sekalian bermaafan," ucap Abang.
Dalam sekali acara, warga Kampung Panawuan, Garut, bisa menerbangkan lebih dari 10 balon setinggi belasan meter yang disebar di seluruh penjuru kampung. Bahkan, seiring berjalannya waktu, balon terbang dari kertas raksasa itu kini didesain menyerupai karakter fiksi, seperti Spongebob dan Patrick dalam serial kartun Spongebob Squarepants.
"Sekarang anak kecil umur 7-10 tahun di kampung ini sudah piawai membuat balon. Intinya, ini akan menjadi tradisi turun-temurun di kampung kami," Abang memungkasi.
Saksikan Video Menarik Berikut Ini: