Kisah Sukarno Menulis Kode Proklamasi di Penjara Banceuy

Situs Penjara Banceuy mencatat siasat Sukarno merancang kemerdekaan RI.

oleh Liputan6.com diperbarui 09 Agu 2017, 00:02 WIB
Diterbitkan 09 Agu 2017, 00:02 WIB
Kisah Sukarno Menulis Kode Proklamasi di Penjara Banceuy
Puan Maharani, Megawati Soekarnoputri, Presiden Jokowi dan Wali Kota Bandung Ridwan Kamil melihat patung Soekarno saat mengunjungi Penjara Banceuy, Bandung, Rabu (1/6). Penjara itu pernah menjadi tempat penahanan Soekarno. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Bandung - Situs Penjara Banceuy atau Monumen Sel Bung Karno di Kompleks Pertokoan Banceuy Permai, Kota Bandung, menjadi salah satu saksi bisu lahirnya Negara Kesatuan Republik Indonesia. Salah satunya tercatat bagaimana perjuangan Sukarno merumuskan teks proklamasi.

Bung Karno menuliskan teks proklamasi kemerdekaan RI di tempat itu. Tulisannya berupa titik-titik yang kemudian diberikan kepada istrinya, yakni Inggit Garnasih. Inggit kemudian membawa teks itu ke rumahnya secara diam-diam.

"Jadi pada saat itu, Ibu Inggit setiap hari menemui Bung Karno dan menyelipkan teks-teks tersebut melalui kain samping (sarung) yang dililitkan pada perutnya," kata Juru Pelihara Situs Penjara Banceuy, Ahmad, di Bandung, Selasa (8/8/2017), dilansir Antara.

Kala itu Bung Karno ditahan sebagai tahanan politik di Situs Penjara Banceuy yang dibangun oleh pemerintah kolonial Belanda itu. Sukarno dituduh oleh penjajah akan menggulingkan pemerintahan Hindia Belanda pada Desember 1929.

Penahanan Bung Karno di tempat itu berlangsung selama satu tahun dua bulan. Dia ditahan bersama dengan keempat kawannya dari Yogyakarta.

Ahmad menuturkan selama berada di tempat itu, Bung Karno menyusun pledoi Indonesia Menggugat pada sidang di Pengadilan Landraad Bandung pada 1930 atau yang saat ini dikenal sebagai Gedung Indonesia Menggugat Bandung.

"Selama dipenjara di sini, Bung Karno tidak diizinkan bertemu dengan siapapun selama 40 hari," kata Ahmad yang menjaga Situs Penjara Banceuy sejak 1986 .

Bung Karno ditahan di dalam sel nomor 5 yang berukuran sekitar 1,46 x 2,10 meter.

Pembangunan Banceuy

Situs Penjara Banceuy mulai dibangun menjadi kawasan pertokoan pada 1983. Saat ini tersisa hanya satu sel atau kamar tahanan serta menara pos jaga.

Ahmad yang berasal dari Kabupaten Kuningan itu berharap kepada pemerintah agar senantiasa memperhatikan situs sejarah tersebut agar jangan sampai terbengkalai karena di tempat tersebut ada sejarah yang kuat terkait dengan lahirnya suatu negara.

"Tidak mungkin perancang negeri ini merebut pemerintahan jika tidak ada pengorbanan, beliau di sini mulai menggagas untuk merebut kekuasaan dari tangan pemerintah Belanda ke tangan kita dengan tekad beliau sampai akhirnya penguasaan direbut oleh kita," kata Ahmad.

Renovasi situs Penjara Banceuy dilakukan pada 2015 terkait dengan Peringatan 60 Tahun Konferensi Asia Afrika. Kini, situs Penjara Banceuy ramai dikunjungi warga saat akhir pekan atau hari libur.

"Pengunjung biasanya banyak kalau libur sekolah tapi terkadang suka ada juga pengunjung yang datang malam hari, itu tetap saya layani," kata dia.

Saksikan video menarik di bawah ini:

 

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya