Pesan Terakhir Petugas PLN untuk Ibunya Sebelum Tewas Kesetrum

Pekerja PLN itu tewas kesetrum saat memasang skur, tali penegak tiang listrik pada salah satu tiang listrik Jaringan Tegangan Menengah (JTM)

oleh Ahmad Akbar Fua diperbarui 08 Nov 2017, 01:03 WIB
Diterbitkan 08 Nov 2017, 01:03 WIB
Pesan Terakhir Petugas PLN untuk Ibunya Sebelum Tewas Kesetrum
Landino (52), paman korban. (Liputan6.com/Ahmad Akbar Fua)

Liputan6.com, Kendari - Selama tiga bulan bekerja, baru kali ini, Irwanto (19) mengirimkan uang untuk ibunya di kampung halaman. Ia menitipkan uang Rp 400 ribu kepada pamannya, Landino. Namun sial tak dapat ditolak, uang itu menjadi kiriman pertama sekaligus terakhir Irwanto untuk ibunya. Pasalnya, Selasa siang, 7 November 2017, Irwanto tewas tersetrum listrik bertegangan tinggi.

Landino amat terpukul ketika mendengar keponakannya itu tewas mengenaskan di salah satu tiang listrik di Lorong Haeba Dalam, Kelurahan Wua-Wua, Kecamatan Wua-Wua, Kota Kendari Sulawesi Tenggara. Padahal beberapa hari lalu, Lanindo sempat berpesan kepada Irwanto agar berhati-hati saat bekerja.

"Om, kirimkan uang Rp 400 ribu ini untuk mamak di kampung. Ini sisa gaji saya bulan ini," begitu kata Landino, menirukan ujaran Irwanto saat itu.

Irwanto tewas kesetrum saat memasang skur, tali penegak tiang listrik pada salah satu tiang listrik Jaringan Tegangan Menengah (JTM).

Saksi mata mengatakan, terjadi dua kali letusan saat tubuh Irwanto menempel kabel listrik bertegangan 12 kilovol (KV). Sekujur tubuh Irwanto menghitam. Tak ada sedikt pun teriakan. Irwanto langsung tewas di tempat.

Saksikan video pilihan berikut:

 

 

 

 

 

 

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Jatuh Saat Diturunkan

Pesan Terakhir Petugas PLN untuk Ibunya Sebelum Tewas Kesetrum
Jenazah Irwanto di rumah sakit Bhayangkara Kendari, setelah tersetrum listrik, Selasa (7/11/2017). Pihak keluarga langsung mengirim jenazah korban pulang menuju kampung halaman. (Liputan6.com/Ahmad Akbar Fua)

Tiga teman kerja Irwanto, bergegas memanjat tiang listrik usai melihat Irwanto kesetrum. Sialnya, saat dievakuasi dari ketinggian sekitar 10 meter, jasad Irwanto terlepas dari genggaman, hingga jatuh membentur tanah dengan keras.

Insiden itu sempat direkam kamera ponsel warga. Dalam rekaman video, sejumlah rekannya dan warga yang menonton, berteriak histeris saat melihat jasad Irwanto terjatuh.

Pemuda yang dikenal rajin di kantornya itu diketahui bekerja untuk PT Global Electrical Indonesia Kendari, salah satu perusahaan vendor PT PLN Area Kendari Sulawesi Tenggara.

Kecelakaan terjadi saat jam istirahat dan makan siang. Saat itu, perantau asal Kabupaten Muna Sulawesi Tenggara bekerja memanjat tiang listrik dengan tangga tanpa ada perintah dari atasannya.

"Dia tidak disuruh untuk panjat tiang listrik, karena sementara jam istirahat. Dia juga memanjat terlalu tinggi, padahal sebenarnya tidak perlu sampai menyentuh kabel," ujar Unang, salah satu rekan di kantor korban ditemui di RS Bhayangkara Kota Kendari, Sulawesi Tenggara.

Saat memanjat tiang listrik, menurut Unang, harusnya jaringan listrik dimatikan. Namun, entah kenapa rekan Irwanto lalai mematikan jaringan listrik di tiang tersebut hingga membuatnya tersetrum.

 

 


Keluarga Minta Perusahaan Bertanggung Jawab

Jasad
Keluarga mendatangi RS Bhayangkara Kota Kendari, Sulawesi Tenggara. Foto: (Akbar Fua/Liputan6.com)

Pihak keluarga menyesalkan kecelakaan yang menimpa Irwanto. Pihak keluarga sudah mendengar dari pihak perusahaan jika Irwanto bekerja tanpa diketahui rekan-rekannya. Namun, keluarga menginginkan adanya tanggung jawab pihak perusahaan.

"Kita akui ini kelalaian korban, namun kami juga berharap perusahan bisa tanggung jawab. Kita juga tidak minta macam-macam," ujar La Ode Azhar, ditemui di rumah sakit.

Anggota Komisi III DPRD Kota Kendari itu mengatakan, saat ini jenazah korban sudah dipulangkan di Kabupaten Muna, wilayah yang berjarak enam jam perjalanan dari Kota Kendari.

Menggunakan jasa angkutan dari RS Bhayangkara Kendari, jasadnya diperkirakan tiba sekitar pukul 20.00 Wita di rumahnya di Desa Wakadia, Kecamatan Watupute, Kabupaten Muna.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya