Rumah Hantu Jadi Mal, Ada Apa di Nusa Dua?

Revitalisasi fasilitas di areal The Nusa Dua tengah dilakukan dan ditarget selesai sebelum pelaksanaan IMF-WB Annual Meeting 2018.

oleh Dewi Divianta diperbarui 19 Nov 2017, 17:00 WIB
Diterbitkan 19 Nov 2017, 17:00 WIB
Direktur Utama ITDC, Abdulbar M Mansoer
Direktur Utama ITDC, Abdulbar M Mansoer (Liputan6.com/Dewi Divianta)

Liputan6.com, Denpasar - International Monetary Fund-World Bank (IMF-WB) Annual Meeting akan digelar di Nusa Dua, Bali pada tahun depan. 33 Presiden dan 180 Menteri Keuangan dari seluruh dunia akan menghadiri pertemuan tersebut. Secara keseluruhan, akan ada 18 ribu anggota delegasi yang akan menghadiri pertemuan IMF-WB Annual Meeting.

Tak mau mengecewakan delegasi, Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) sebagai pengelola kawasan The Nusa Dua, venue yang akan jadi lokasi pertemuan, akan melakukan revitalisasi terhadap sejumlah fasilitas.

Direktur Utama ITDC, Abdulbar M. Mansoer menjelaskan, revitalisasi itu memang dimaksudkan untuk menyambut pertemuan tersebut. Hal itu sejalan dengan keinginan Menko Maritim, Luhut Binsar Panjaitan yang berharap ada atraksi baru yang bisa dinikmati oleh delegasi pertemuan tersebut.

"Pak Luhut meminta agar pada pertemuan itu ada atraksi yang bisa disajikan. Itu dasarnya The Nusa Dua ini kita lakukan revitalisasi," kata Abdulbar di sela Anniversary ke-44 ITDC di Inaya Putri Hotel,” Sabtu malam (18/11/2017).

Ada beberapa titik yang nantinya akan direvitalisasi oleh ITDC. Salah satunya, jelas Abdulbar, adalah menyiapkan pusat perbelanjaan di dalam kawasan. Menurutnya, ITDC memiliki bangunan tak terpakai tepat di depan Hotel JW Marriot. Bangunan yang terletak di pinggir jalan menuju Jalan Siligita itu menjadi sasaran revitalisasi demi kegiatan prestisius itu.

"Di depan Hotal JW Marriot dulunya rumah hantu. Itu nanti akan jadi pusat perbelanjaan kecil. Sekarang rumah hantu yang menuju ke Jalan Siligita itu kita robohkan," papar dia.

Selain itu juga akan dibuatkan khusus cartoon network. Lokasinya sudah disiapkan berada di sekitaran lapangan golf yang berada di dalam areal ITDC. Abdulbar mengaku sudah berkomunikasi untuk hal itu dengan investor lapangan golf tersebut yakni Gita Wirjawan.

"Lapangan golf itu kan sebenarnya tidak semua terpakai. Ada yang namanya apron yaitu pohon dan jalan. Sekarang ada satu hole yang dikurangi, Jadi tidak ada penambahan, tapi ada 4 hektare yang bisa dibersihkan untuk cartoon network," tambah Abdulbar.

 

Pantai Peninsula

100321awisata-nusadua.jpg
Wisata Nusa Dua

Abdulbar menambahkan, saat ini proses perizinan sedang diajukan. Desain gambar sudah di-approach. "Jadi saya sudah minta Pak Gita Wiryawan sebagai investor tahun depan sudah ada yang bisa ditampilkan, disajikan," tambah Abdulbar.

Hal lain yang disiapkannya untuk mempercantik kawasan The Nusa Dua yakni menata kawasan Pantai Peninsula. Khusus Water Blow, Abdulbar menyebut akan dibuatkan fasilitas pendukung seperti bar dan restoran. “Kita buatkan fasilitas bar dan restoran di Water Blow,” ujarnya.

Bali Collection yang berada di dalam kawasan juga tak luput dari revitalisasi. Saat bersamaan, ITDC juga akan membuat fasilitas khusus berupa gedung perkantoran. Sebab, ITDC sudah padat dengan hotel dan fasilitas MICE, namun belum memiliki fasilitas khusus perkantoran. “Sekarang kita buatkan,” ucapnya.

Soal bujet, Abdulbar mengaku hal itu merupakan urusan masing-masing investor. "Semua bujet dari investor yang ada di The Nusa Dua. Kita kan sewakan lahan, tapi kita arahkan mereka. Masa sih dihadiri 33 presiden masih gini-gini aja. Jadi, kita minta investor untuk merevitalisasi fasilitasnya," ucap dia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya