Pembangunan Underpass Ganggu Akses Bandara Ngurah Rai

Angkasa Pura I mengimbau calon penumpang agar sudah menuju bandara Ngurah Rai 4-6 jam sebelum waktu keberangkatan pesawat.

diperbarui 21 Feb 2018, 14:31 WIB
Diterbitkan 21 Feb 2018, 14:31 WIB
Gunung Agung-Bandara Ngurah Rai
Calon penumpang menunggu keberangkatan di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Mangupura - Adanya pembangunan underpass di simpang Patung Ngurah Rai, Tuban berdampak kemacetan di kawasan setempat. Bahkan, sempat tersebar informasi sebanyak 32 wisatawan asal Prancis yang ketinggalan pesawat di Bandara Ngurah Rai karena terjebak kemacetan parah, Senin, 19 Februari 2018, malam.

Communication and Legal Section Head PT Angkasa Pura (AP) I Bandara Ngurah Rai, Arie Ahsanurrohim mengaku memang sempat menerima informasi terkait adanya puluhan calon penumpang yang ketinggalan pesawat tersebut. Namun, mengenai kebenaran informasi itu, dirinya belum bisa memastikan.

"Betul atau enggak benar, itu saya dengar dari media. Saya tidak mengonfirmasi penuh dari penerbangan, tapi kalau dari media, memang kabarnya seperti itu," ujarnya saat dikonfirmasi Bali Express (Jawa Pos Group), Selasa, 20 Februari 2018.

AP I pun menjelaskan tidak memiliki porsi untuk menanyakan adanya calon penumpang yang terlambat.

Kalau dari sisi airport, AP I tidak pernah mengonfirmasi adanya penumpang yang tertinggal pesawat. "Karena bukan porsi kami untuk menanyakan hal itu. Kalau dari bandara, kami akan mengomentari terkait operasional bandara," kata Arie.

Namun, AP I mendengar bahwa memang ada 32 calon penumpang tidak bisa kembali ke Prancis. "Karena ada insiden kemacetan yang luar biasa di area underpass," jelasnya.

Karena itu, Arie melanjutkan, ia tak mengantongi informasi akurat terkait keterlambatan calon penumpang menuju Bandara Ngurah Rai itu.

"Nama-namanya tidak tahu dan airlines-nya juga tidak tahu. Saya baru tahu tadi siang, setelah di-whatsapp oleh seorang temannya dari pariwisata. Tapi, saya belum sempat cek," ujarnya.

Ia mengatakan, bukan API tidak peduli. Namun, perihal kemacetan itu sangat kompleks.

"Jangan sampai isu ini menerpa ke Angkasa Pura I atau Bandara Ngurah Rai," Arie menerangkan.

Baca berita menarik lainnya dari JawaPos.com di sini.

Antisipasi Kemacetan

Gunung Agung-Bandara Ngurah Rai
Calon penumpang menunggu keberangkatan di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Berkenaan dengan masalah itu, terkait akses melalui bandara saat ini cukup terganggu karena terdampak pembangunan underpass, dia menyarankan, ketika ada jadwal penerbangan dari Bandara Ngurah Rai ke tempat tujuan, agar sudah berangkat empat jam sebelum waktu keberangkatan.

"Kalau dulu kami mengajukan untuk penerbangan internasional, prepare-nya tiga jam. Kalau domestik dua jam. Sekarang tergantung dari mana si calon penumpang berangkat," dia mengatakan.

Kalau dari Ubud, kata dia, bisa sekitar enam jam atau lima jam. Kalau dari Denpasar sekitar lima sampai empat jam. "Karena akses ke bandara melalui bundaran Ngurah Rai tidak bisa diprediksi kemacetannya baik dari Denpasar atau dari Jimbaran," katanya.

Ia pun mengimbau semua pihak tidak saling menyalahkan terkait situasi ini. Pasalnya, pembangunan underpass bundaran Patung Ngurah Rai juga demi kepentingan penyelenggaraan acara IMF pada tahun ini.

Sementara itu, terkait pembangunan underpass tersebut, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Badung, Ida Bagus Surya Suamba menyatakan hal itu merupakan wewenang pihak Balai Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional VIII. "Itu Balai Jalan yang memiliki wewenang," ujarnya singkat.

Simak video pilihan berikut ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya