Para Buruh Pilih Olah Tubuh di Peringatan Hari Buruh Internasional

Bukan berdemonstrasi seperti biasa, para buruh di sejumlah daerah pilih mengolah tubuh bersama di peringatan Hari Buruh Internasional, tahun ini.

oleh Liputan6.com diperbarui 01 Mei 2018, 12:02 WIB
Diterbitkan 01 Mei 2018, 12:02 WIB
Hari Buruh-Mayday 2017-Reog-Jakarta- Helmi Afandi-20170501
Sejumlah wanita membawa bendera saat aksi Hari Buruh di Jakarta, Senin (1/5). Dalam aksinya para buruh meminta sistem kerja kontrak dan upah rendah dihapus. (Liputan6.com/Helmi Afandi)

Liputan6.com, Purwokerto - Lebih dari 700 buruh dari berbagai perusahaan di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, mengikuti senam massal dalam rangka memperingati Hari Buruh Internasional (May Day).

Kegiatan yang dimotori Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI) dan Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Kabupaten Banyumas itu digelar di halaman kantor Dinas Tenaga Kerja, Koperasi, dan Usaha Kecil Menengah (Dinnakerkop dan UKM) Banyumas di Purwokerto, Selasa (1/5/2018) pagi.

Selain senam massal, kegiatan tersebut juga diisi dengan pemeriksaan gula darah dan pap smear secara gratis, doa bersama, serta layanan perpanjangan surat izin mengemudi (SIM) A dan C.

Ketua Panitia Peringatan Hari Buruh Internasional Kabupaten Banyumas Haris Subiyakto mengatakan kegiatan tersebut mengusung tema "May Day is Fun Day" yang mengandung makna Hari Buruh adalah hari yang menyenangkan.

"May Day adalah kegiatan yang dilaksanakan oleh para buruh, baik buruh yang formal maupun nonformal. Buruh formal adalah mereka yang ada di perusahaan, sedangkan buruh nonformal adalah mereka yang bekerja sendiri, seperti tukang ojek, kuli panggul, buruh tani, dan sebagainya," kata Ketua SPSI Kabupaten Banyumas itu, dilansir Antara.

Menurut dia, kegiatan senam massal merupakan media untuk mengumpulkan para buruh karena kalau sekadar berkumpul dengan mengadakan seminar, tidak semua buruh bisa mengikuti seminar.

Disinggung mengenai tingkat kesejahteraan buruh di Kabupaten Banyumas, dia mengatakan salah satu indikator kesejahteraan buruh berupa upah minimum kabupaten (UMK) yang saat ini di Banyumas sebesar Rp 1.589.000.

"Apakah Rp 1.589.000 itu sudah sejahtera? Ini tergantung masing-masing sebetulnya. Apakah cukup untuk mencukupi kebutuhan hidup? Secara normal itu tidak cukup karena mereka sudah punya keluarga, punya anak, untuk menyekolahkan anak," katanya.

Ia mengatakan hingga saat ini di Banyumas terdapat hampir 50.000 buruh formal, sedangkan buruh nonformal hampir 40.000 orang.

Terkait dengan perlindungan terhadap buruh, Haris mengatakan sesuai dengan undang-undang, seluruh buruh wajib menjadi peserta Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan maupun BPJS Kesehatan.

Kendati demikian, dia mengakui jangkauan BPJS Ketenagakerjaan dan BPJS Kesehatan di setiap perusahaan berbeda-beda karena ada yang bisa mengikutsertakan semua buruhnya dan ada pula yang baru sebagian diikutsertakan.

"Bagi buruh nonperusahaan, banyak yang belum menjadi peserta BPJS karena mereka tidak mampu. Untuk mencukupi kebutuhan hidupnya sendiri juga belum mampu, apalagi untuk melindungi dirinya sendiri," katanya.

 

 

Jalan Santai

Peserta aksi Hari Buruh Dunia di Yunani (AP)
Peserta aksi Hari Buruh Dunia di Yunani (AP)

Pemerintah Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta menggelar jalan santai tripartit dalam rangka memperingati Hari Buruh Internasional 2018, sekaligus memperingati Hari Jadi Kabupaten Sleman ke 102 dengan titik kumpul di Lapangan Pemda Sleman, hari ini.

"Kegiatan tersebut diselenggarakan sebagai upaya Pemkab Sleman mewujudkan nilai-nilai hubungan industrial yang harmonis, berkeadilan dan bermartabat," kata Kepala Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Sleman, Untoro Budiharjo, dilansir Antara.

Menurut dia, dalam peringatan Hari Buruh kali ini, diikuti sebanyak 5.161 orang yang terdiri dari unsur pemerintah, pengusaha dan pekerja (buruh, serikat) yang berdomisili dan berkegiatan di Kabupaten Sleman.

"Kegiatan kali ini tadinya ditargetkan mencapai sekitar 3.500 orang, namun sampai batas waktu pendaftaran telah mencapai kurang lebih 5.161 orang," katanya.

Adapun rute dari kegiatan jalan santai tersebut yaitu setelah peserta dilepas langsung secara simbolik oleh Bupati Sleman, kemudian menyusuri rute Jalan KRT Pringgodiningrat, Pertigaan Drono, Jalan Samirin, Lapangan Tenis, PN Sleman, Jalan Merbabu, Rumah Dinas Bupati Sleman, sampai berakhir kembali di Lapangan Pemda.

Untoro mengatakan, selain kegiatan jalan santai, dalam peringatan tersebut juga terdapat beberapa rangkaian kegiatan yaitu senam pagi massal, kegiatan donor darah, beberapa hiburan, dan pembagian doorprize.

Bupati Sleman Sri Purnomo yang berkesempatan hadir dalam kegiatan tersebut mengatakan bahwa peringatan Hari Buruh Internasional merupakan tradisi dikarenakan menjadi kegiatan yang rutin selalu dilaksanakan setiap tahunnya.

"Kegiatan ini menjadi kebiasaan yang baik ketika tanggal 1 Mei kita bersama-sama menyatu antara pemerintah, pengusaha dan para pekerja (Buruh, Serikat Buruh) melakukan kegiatan-kegiatan menyehatkan," katanya.

Sri Purnomo mengatakan melalui kegiatan tersebut diharapkan nantinya mampu memupuk hubungan yang harmonis baik antara pemerintah dengan pengusaha, maupun para pengusaha dengan karyawan atau pekerjanya.

Saksikan video pilihan berikut ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya