Pegawai Pajak Korban Lion Air Jatuh Sempat Lontarkan Harapan Terakhirnya

Sebanyak 12 orang pegawai DJP Sumselbabel yang jadi korban jatuhnya pesawat Lion Air JT 610.

oleh Nefri Inge diperbarui 01 Nov 2018, 05:03 WIB
Diterbitkan 01 Nov 2018, 05:03 WIB
Penumpang Lion Air JT 610 Baru Satu Bulan Dinas ke DJP Babel
Foto semasa hidup Junior Pribadi sebelum menjadi korban jatuhnya pesawat Lion Air JT 610 (Dok. Instagram Junior Priadi / Nefri Inge)

Liputan6.com, Palembang - Jatuhnya pesawat Lion Air di Perairan Tanjung Kerawang, Jawa Barat (Jabar) meninggalkan duka mendalam bagi para keluarga dan kerabat, salah satunya jajaran Direktorat Jenderal Pajak (DPJ) Sumselbabel.

Sebanyak 12 orang pegawai kantor wilayah (kanwil) DJP Sumselbabel menjadi korban insiden kecelakaan pesawat udara ini. Dari 12 korban tersebut, salah satunya yaitu Junior Priadi.

Pegawai Kementerian Keuangan (Kemenkue) DJP Sumselbabel ini ternyata baru satu bulan pindah tugas ke Provinsi Bangka Belitung.

Sebelumnya, Juno, sapaan akrabnya, bertugas di kantor DJP Sumselbabel yang beralamat di Jalan Tasik, Kelurahan Talang Semut, Kecamatan Bukit Kecil Palembang.

Juno mengisi jabatan di bidang kehumasan di DJK Sumselbabel dan akrab dengan para jurnalis di Sumsel.

Humas Kanwil DJP Sumsel Babel Bunjamin membenarkan, salah satu dari 12 orang pegawai DJP Sumselbabel yang menaiki pesawat Lion Air adalah Junior Priadi.

"Memang benar ada 12 orang pegawai Kanwil DJP Sumselbabel, salah satunya sahabat kita Junior Priadi yang cukup dekat dengan jurnalis. Dia menjabat sebagai Pelaksana Humas Kanwil DJP Sumselbabel dan pernah bekerja di kantor Palembang," katanya kepada Liputan6.com, Rabu (31/10/2018).

Reno, salah satu jurnalis di Palembang mengungkapkan, dia dan rekan-rekan media massa cukup akrab dengan Juno, karena kepribadian korban yang ramah.

Pada akhir bulan September 2018, ayah dua anak ini dipindahtugaskan ke KPP Pratama Bangka DJP Sumselbabel. Namun, komunikasi dengan awak media di Sumsel masih terjaga baik.

"Saat perpisahan dengan mas Juno, kami (jurnalis) diundang, tapi saya tidak bisa hadir saat itu. Mas Juno pindah ke Bangka sekitar akhir bulan September 2018 ini," ujarnya.

Dia dan rekan seprofesinya yang cukup akrab dengan korban, sangat kaget dan sedih saat mendengar nama Junior Priadi masuk dalam daftar salah satu penumpang pesawat Lion Air.

 

Ingin Kumpul dengan Keluarga

Penumpang Lion Air JT 610 Baru Satu Bulan Dinas ke DJP Babel
Foto semasa hidup Junior Pribadi sebelum menjadi korban jatuhnya pesawat Lion Air JT 610 (Dok. Instagram Junior Priadi / Nefri Inge)

Korban juga sempat mengutarakan keinginannya untuk bisa segera dipindahtugaskan ke Kota Cirebon, Jawa Barat (Jabar).

"Waktu dinas di Palembang, mas Juno sering pulang ke Cirebon setiap hari Jumat. Dia pernah cerita kalau jenjang karirnya lancar, dia ingin dimutasi ke Cirebon dan bisa kumpul bersama keluarganya," ucapnya.

Akun Instagram korban dengan nama @juniorpriadi terakhir mengunggah foto makanan yang menjadi sarapannya sekitar tiga minggu lalu. Unggahan foto ini sontak dibanjiri komentar teman-temannya dan warganet lainnya.

"Ga nyangka bgt… smg cepet ketemu yah jun,, dan smg amal ibadah diterima sm Allah dan buat @rindisepti yg kuat n sabar yah ndi.. masi ada anak2 yg butuh km…," tulis akun @sinta_30s.

Akun @zulfa_asiyah pun menuliskan kisahnya saat terakhir kali bertemu korban, yang sempat memberi semangat dan motivasi.

Sama halnya dengan akun @anggrincs yang turut mendoakan korban agar bisa dilapangkan kuburnya dan dijauhkan dari siksa kubur.

"Innalilahi Wainna illahi roji’un.. selamat jalan pak juno, bapak orang yg baik yg selalu mau menjawab pertanyaan dr kami. Semoga istri anak2 dan keluarga bapak selalu di beri kesabaran..," tulisnya.

 

Simak video pilihan berikut ini:

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya