Mau Mengamati Benda Langit di Bosscha, Perhatikan Dulu Hal Ini

Langit, terutama pada malam hari, tak hanya menarik untuk dilihat, tapi juga punya rahasia yang menarik untuk disimak.

oleh Huyogo Simbolon diperbarui 06 Nov 2018, 08:01 WIB
Diterbitkan 06 Nov 2018, 08:01 WIB
Observatorium Bosscha
Hal-hal yang perlu diperhatikan saat mengunjungi Observatorium Bosscha. (Huyogo Simbolon)

Liputan6.com, Bandung - Langit terutama pada malam hari tak hanya menarik untuk dilihat, tapi juga punya rahasia yang menarik untuk disimak. Salah satu tempat yang menyediakan pengamatan benda-benda langit itu ialah Observatorium Bosscha.

Sebagai satu-satunya observatorium besar di Indonesia, Bosscha merupakan lembaga riset yang berada di bawah naungan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Teknologi Bandung (FMIPA ITB).

Berlokasi di kawasan Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Observatorium Bosscha kerap dikenal sebagai salah satu tujuan wisata.

Hal itu tentunya tidak sepenuhnya salah. Sebab, selain berfungsi sebagai lembaga penelitian dan pendidikan, Observatorium Bosscha juga turut melaksanakan kegiatan pengabdian masyarakat, baik dalam bentuk kegiatan rutin maupun kegiatan yang sifatnya insidental bergantung pada terjadinya fenomena astronomi yang menarik.

Namun, untuk bisa melihat pesona langit malam tersebut bukanlah hal mudah. Apa saja hal yang perlu diperhatikan agar dapat melihat keajaiban malam di Bosscha?

Daftar Dulu

Observatorium Bosscha
Observatorium Bosscha melaksanakan kegiatan pengabdian masyarakat, baik dalam bentuk kegiatan rutin maupun kegiatan yang sifatnya insidental. (Huyogo Simbolon)

Bisa melihat bulan dan gugusan bintang yang ada di langit secara langsung melalui teropong di Observatorium Bosscha memang akan jadi sebuah pengalaman yang tak terlupakan.

Apalagi jalan menuju Bosscha yang begitu romantis, pemandangan pegunungan yang eksotik lengkap dengan taman bergaya Eropa tentu menjadi pilihan yang tepat. Tapi pengunjung bisa gagal mendapatkan semua pengalaman itu jika tidak mendaftar terlebih dulu.

Tentu saja, lembaga astronomi seperti Bosscha punya jadwal dan harus daftar terlebih dahulu. Caranya bisa dilihat di situs resmi https://bosscha.itb.ac.id.

Jadi pastikan terlebih dahulu membuka link tersebut sebelum mendatangi Bosscha. Selain itu, pastikan datang tepat waktu. Karena sesuai aturan kunjungan, keterlambatan lebih dari 30 menit dapat dikenai sanksi kunjungan dibatalkan.

Biaya masuk Bosscha sendiri sangat terjangkau. Hanya Rp 15 ribu untuk kunjungan siang dan Rp 20 ribu untuk kunjungan malam.

Selain itu, Observatorium Bosscha tutup pada Minggu, Senin, dan hari libur nasional, bulan puasa dan libur Idul Fitri serta pergantian tahun.

Kondisi Cuaca

Observatorium Bosscha
Teleskop Zeiss, salah satu koleksi teleskop di Observatorium Bosscha yang masih aktif digunakan sebagai pengamatan bintang. (Huyogo Simbolon)

Observatorium Bosscha menawarkan dua kali kunjungan, yakni kunjungan siang hari maupun kunjungan saat malam hari. Observatorium Bosscha dikonsep bukan sebagai tempat wisata, tetapi sebagai tempat penelitian.

Saat berniat mengunjungi Bosscha bersama keluarga adalah penting mengetahui betul tentang kondisi cuaca.

Bagi pengunjung yang melakukan kunjungan siang hari, akan dapat melihat cara kerja teleskop Zeiss (tidak meneropong) dan mendapat informasi astronomi di ruang multimedia.

Sedangkan kunjungan malam hari, pengunjung dapat melihat cara kerja teleskop Zeiss (tidak meneropong) saat langit dalam keadaan tidak mendung, hujan, dan berkabut.

Selain itu, pada malam hari, pengunjung akan mendapat informasi astronomi di ruang multimedia dan meneropong langsung dengan teleskop portable dan teleskop Bamberg. Jika cuaca tidak mendukung, acara tetap berjalan tanpa peneropongan.

Kunjungan malam hanya dibuka beberapa malam di musim kemarau (periode April sampai Oktober). Acara berlangsung dari jam 17.00 – 20.00 WIB.

 

Simak juga video pilihan berikut ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya