Lelang April 2019, Kapan Bandara Soedirman Purbalingga Beroperasi?

Beroperasinya Bandara Soedirman Purbalingga ini akan memangkas perjalanan berjam-jam untuk mengakses bandara terdekat.

oleh Muhamad Ridlo diperbarui 13 Mar 2019, 22:01 WIB
Diterbitkan 13 Mar 2019, 22:01 WIB
Presiden Joko Widodo mendengar paparan masterplan pembangunan Bandara Jenderal Besar Soedirman Purbalingga, 2018 lalu. (Foto: Liputan6.com/Dinkominfo PBG/Muhamad Ridlo)
Presiden Joko Widodo mendengar paparan masterplan pembangunan Bandara Jenderal Besar Soedirman Purbalingga, 2018 lalu. (Foto: Liputan6.com/Dinkominfo PBG/Muhamad Ridlo)

Liputan6.com, Purbalingga - Warga Jawa Tengah bagian barat selatan, khususnya Purbalingga tengah berbahagia. Penantian panjang untuk memiliki bandara berstandar internasional tampaknya bakal terwujud.

Proses lelang pembangunan Bandara Jenderal Besar Soedirman (BJBS) bakal dilakukan April 2019. Lelang ini kemudian segera ditindaklanjuti dengan pembangunan bandara. Targetnya, pembangunan selesai dan beroperasi dalam jangka setahun.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan untuk mencapai target itu, sejumlah percepatan mesti segera dilakukan, baik oleh pemenang lelang atau pemerintah pusat, dan daerah yang masing-masing memiliki tanggung jawab.

"Mudah-mudahan April 2020 bisa beroperasi agar manfaatnya bisa cepat dirasakan masyarakat," katanya saat mengunjungi lokasi calon Bandara Jenderal Besar Soedirman yang juga merupakan Pangkalan Udara TNI AU, di Desa Wirasaba Kecamatan Bukateja, Selasa, 12 Maret 2019.

Bersama dengan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Plt. Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi, Menhub meninjau langsung lokasi pembangunan bandara dan sejumlah infrastruktur lain yang tengah dipersiapkan.

Budi Karya mengemukakan keberadaan bandara itu sangat memudahkan masyarakat Jawa Tengah di sisi barat untuk melakukan perjalanan jauh. Pasalnya, saat ini bandara terdekat berskala internasional yang bisa diakses masyarakat terbatas di Yogyakarta dan Semarang.

Beroperasinya Bandara Soedirman Purbalingga ini akan memangkas perjalanan berjam-jam untuk mengakses bandara terdekat. Karenanya, ia optimis bandara ini akan sangat diminati masyarakat.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Potensi Bandara Soedirman

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi meninjau lokasi pembangunan Bandara Jenderal Besar Soedirman (BJBS), Purbalingga. (Foto: Liputan6.com/Dinkominfo PBG/Muhamad Ridlo)
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi meninjau lokasi pembangunan Bandara Jenderal Besar Soedirman (BJBS), Purbalingga. (Foto: Liputan6.com/Dinkominfo PBG/Muhamad Ridlo)

"Ini rencananya runaway 1.600 meter. Kalau sudah selesai, waktu ke Semarang yang menggunakan mobil bisa lima jam, kan bisa hanya dua jam bahkan kurang," dia menerangkan.

Budi pun menilai bandara ini sangat potensial. Rute penerbangan dari dan menuju bandara itu akan banyak diminati lantaran banyak perusahaan asing yang berbasis di Purbalingga dan sekitarnya. Bandara akan mempermudah akses transportasi para pelaku usaha.

"Karena kan bandara ini letaknya juga jauh dengan bandara yang lainnya. Dan juga perusahaan asing di sini pasti membutuhkan akses penerbangan," dia mengungkapkan.

Sebelumnya, Direktur Utama Dirut Angkasa Pura II Muhammad Awaludin mengatakan, pengerjaan bandara itu ditarget tak sampai 24 bulan, terhitung Januari 2019. Dengan demikian, bandara ini bisa beroperasi pada 2020.

"Percepatan pembangunan ini agar dampak positif dari pembangunan bandara bisa cepat dirasakan," kata Awaludin dalam tasyakuran dimulainya pembangunan infrastruktur Bandara Jenderal Besar Soedirman, 4 Januari 2019.

Dia menerangkan, Angkasa Pura II sebagai operator bandara di wilayah Indonesia bagian barat telah mengelola sebanyak 16 bandara di seluruh Indonesia. Bandara Soedirman merupakan Bandara ke-17 yang dikelola.

"Tahap pertama dianggarkan Rp 350 miliar dan bisa bertambah jadi Rp 500 miliar tergantung dengan dinamika yang ada nantinya," ujarnya.

Sebelumnya, bandara ini merupakan Pangkalan Udara TNI AU. Inisiasi pengembangan menjadi bandara komersial telah dimulai tahun 2006 silam. Proses panjang itu akhirnya terealisasi tahun ini.

 


Dampak Pembangunan Bandara Soedirman

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mentarget Bandara Jenderal Besar Soedirman (BJBS), Purbalingga beroperasi pada April 2020. (Foto: Liputan6.com/Dinkominfo PBG/Muhamad Ridlo)
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mentarget Bandara Jenderal Besar Soedirman (BJBS), Purbalingga beroperasi pada April 2020. (Foto: Liputan6.com/Dinkominfo PBG/Muhamad Ridlo)

Plt Bupati Purbalingga, Dyah Hayuning Pratiwi yakin pembangunan BJBS akan berefek positif untuk masyarakat. Buktinya, saat ini banyak investor yang menawarkan investasi di Purbalingga. Sebagian besar bergerak dalam industri perhotelan.

Karena itu, Pemerintah Kabupaten Purbalingga mesti menunjukkan komitmennya untuk mewujudkan percepatan Bandara Soedirman sebagai bandara komersial di Jawa Tengah bagian barat.

Keseriusan itu dibuktikan dengan pembangunan infrastruktur penunjang seperti jalan menuju bandara. Pembangunan ini akan mempermudah akses ke bandara yang bisa memacu minat masyarakat.

Pemkab Purbalingga menginginkan agar bandara ini didesain dengan perpaduan modern dan tradisional. Bandara bakal merepresentasikan kecanggihan teknologi, tetapi juga mencerminkan budaya yang luhur.

Dia juga berharap pembangunan akan dilakukan sesuai jadwal yang telah direncanakan. Dengan demikian, manfaatnya bisa cepat dirasakan oleh warga Jateng barat, khususnya warga di Kabupaten Purbalingga.

Percepatan pembangunan itu merupakan kerja bersama semua pihak terkait, yakni Lanud Jendral Besar Soedirman, Kementerian Perhubungan, Angkasa Pura II, dan Pemprov Jawa Tengah yang telah memberikan dukungan atas tahapan pembangunan bandara.

"Baru mau dimulai saja sudah ada banyak investor yang menawarkan investasi di Purbalingga terkait dengan pembangunan bandara ini. Maka dari itu kita juga harus mempersiapkan semuanya dengan baik," kata Tiwi.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya