Liputan6.com, Pekanbaru - Polisi menangkap anggota geng motor diduga perusak kaca dan kendaraan parkir di Rumah Sakit (RS) Syafira, Jalan Jenderal Sudirman, Pekanbaru. Beberapa pelaku juga diduga menyerang dan menikam tiga polisi yang bertugas di Mapolda Riau.
Mereka yang ditangkap adalah Fb, AA, GM, dan BI. Dua nama paling awal dijerat dengan pasal perusakan dan penikam polisi, sementara dua sisanya dijerat sebagai perusak fasilitas di RS Syafira.
Menurut Kapolresta Pekanbaru Komisaris Besar Susanto, dua pria berinisial Aa dan Re telah ditetapkan jadi buronan karena ikut membuat tiga personel Polda Riau dirawat inap.
Advertisement
Baca Juga
"Keberadaannya masih dilacak oleh petugas karena menjadi otak penyerangan," kata Susanto di Mapolresta Pekanbaru, Senin, 22 April 2019, siang.
Pria dipanggil Santo ini menjelaskan, kejadian bermula ketika sejumlah personel Polda Riau lepas dinas nongkrong di kawasan MTQ Pekanbaru, Sabtu malam, 20 April 2019. Saat bersamaan, pelaku yang tergabung dalam geng motor Lanang-Lanang Nekat (L2N) melintas di sana pukul 23.00 WIB.
Entah apa pemicunya, kedua kelompok ini ribut. Batu dan kayu beterbangan karena keduanya saling serang hingga akhirnya mereda setelah dilerai masyarakat sekitar.
Beberapa jam kemudian, geng motor L2N yang jumlahnya sudah mencapai ratusan orang menjumpai personel polisi tadi di Gedung Olahraga Gelanggang Remaja, Jalan Jenderal Sudirman. Keributan pun tak bisa dihindari lagi.
Sejumlah anggota geng motor ini ada yang membawa pisau dan kayu balok panjang. Abdul Aziz, Febrianto, Aan, dan Re memberi komando menyerang oknum polisi tadi, hingga tiga di antaranya terkena tusukan.
"Terkena luka tusukan di kaki dan tangan, ada tiga anggota (polisi) terluka. Anggota yang luka dibawa rekannya ke rumah sakit tersebut," jelas Santo.
Perangi Geng Motor
Mengetahui lawannya dirawat di RS Syafira, ratusan anggota geng motor ini lalu mengamuk di sana. Kaca di jendela, pintu, dan kendaraan parkir menjadi sasaran hingga rusak berat.
"Yang terlibat perusakan adalah Fitur, G, dan B, sisanya masih dicari," ucap Santo.
Santo menyatakan, tidak ada kompromi terhadap geng motor yang bertindak anarkistis di Pekanbaru. Pihaknya juga masih mendalami apakah geng motor ini terlibat beberapa kejahatan lainnya di Pekanbaru.
"Tidak ada ruang bagi geng motor anarkis, kami hanya membina komunitas motor untuk ketertiban lalu lintas, kalau sudah menganggu keamanan dan ketertiban, akan ditindak," tegas Santo.
Tak hanya geng motor, Polresta juga menyebut pihaknya mendalami apa tujuan sejumlah personel polisi berkumpul di lokasi itu. Pihaknya juga mendalami apakah anggota yang berkumpul memakai baju dinas.
"Untuk hal ini sedang diselidiki oleh Bidang Profesi dan Pengamanan (Propam) Polda Riau, sejauh mana keterlibatan mereka dalam bentrokan ini," ucap Santo.
Santo menambahkan, anggota geng motor bernama AA bukan orang baru dalam kejahatan jalanan. Dia pernah terlibat sejumlah keributan dan baru keluar dari penjara karena terlibat pencurian sepeda motor.
Advertisement
Cerita Versi Lain
Sebagai informasi, polisi yang terlibat bentrok dengan geng motor ini baru lulus dari sekolah kepolisian negara. Hal itu dilihat dari pangkat kedinasan yang masih menyandang brigadir dua (bripda).
Para bripda yang mengalami korban luka adalah FN (mengalami luka tusuk benda tajam dilutut paha kanan), JH (luka tusuk di lengan sebelah kiri), dan RS (luka tusuk tangan sebelah kiri).
Data lain dihimpun, kejadian bermula ketika ketiga korban berkumpul bersama 20 rekannya berkendara menuju MTQ, Jalan Jenderal Sudirman dari Jalan Kaharuddin Nasution untuk membeli makanan.
Setibanya di MTQ, korban berjumpa dengan 20 anggota geng motor tadi, lalu melempari mereka dengan batu karena dikira geng motor juga. Korban dan rekannya tadi berhenti dan langsung dikepung geng motor tadi.
Korban dan rekannya berhasil lolos lalu meminta pertolongan kepada teman lainnya di Polda. Sekitar pukul 01.00 WIB, korban dan temannya, diperkirakan berjumlah 100 orang lebih, berkumpul di GOR Gelanggang Remaja.
Beberapa menit kemudian, datang geng motor tadi dengan jumlah lebih besar dan membawa senjata tajam. Keributan tak terhindari hingga tiga polisi terluka dan geng motor tadi melarikan diri begitu mengetahui lawannya adalah polisi.
Beberapa polisi luka dibawa ke RS Syafira. Selanjutnya pukul 03.00 WIB, puluhan anggota geng motor tadi datang lalu merusak kaca dan kendaraan terparkir di sana, kemudian melarikan diri.
Â
Simak video pilihan berikut ini: