Uniknya Prosesi Wisuda Senyap UNS Solo Saat Pandemi Covid-19

UNS menggelar wisuda secara online atau daring di tengah mewabahnya pandemi virus corona Covid-19. Para mahasiswa yang akan diwisuda mengikuti prosesi tersebut dari rumahnya masing-masing

oleh Fajar Abrori diperbarui 09 Jun 2020, 03:22 WIB
Diterbitkan 03 Mei 2020, 06:00 WIB
Wisuda Online UNS
Salah satu mahasiswa yang mengikuti wisuda online UNS.(Liputan6.com/Fajar Abrori)

Liputan6.com, Solo - Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo menggelar wisuda secara online atau daring untuk mencegah penyebaran virus corona Covid-19, Sabtu, 2 Mei 2020.

Wisuda periode II tahun 2020 yang digelar bertepatan dengan peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) itu diikuti sebanyak 259 mahasiswa

Suasana sepi terlihat di Auditorium GPH Haryo Mataram pada pelaksanaan wisuda kali ini. Hanya rektor, semua wakil rektor, ketua dan sekretaris senat yang terlihat duduk di barisan paling depan dengan menerapkan physical distancing demi mencegah penularan Covid-19.

Sedangkan kursi yang seharusnya untuk tempat duduk para wisudawan maupun wisudawati dibiarkan kosong.

Para mahasiswa yang diwisuda hanya terlihat di layar monitor yang dipasang di auditorium, lantaran tata cara wisuda kali ini dilaksanakan dengan telekonferensi atau via aplikasi Webex. Meski demikian, mereka tetap mengenakan baju kebesaran untuk wisuda lengkap dengan toga serta pendamping orangtua maupun wali.

Sedangkan prosesi wisuda oleh Rektor UNS secara simbolis dimulai dengan mewisuda wakil wisudawan diikuti oleh seluruh wisudawan. Lantas untuk memindahkan kucir toga yang selama ini dilakukan oleh rektor kepada para wisudawan, peran tersebut digantikan oleh para orangtua maupun wali yang memindahkan kucir toga dari kiri ke kanan.

**Ayo berdonasi untuk perlengkapan medis tenaga kesehatan melawan Virus Corona COVID-19 dengan klik tautan ini.

Simak Video Pilihan Berikut Ini:

Orangtua Wakili Rektor Pindah Kucir

Wisuda Online UNS
Rektor dan para wakil rektor UNS yang hadir dalam acara wisuda online di Auditorium GPH Haryo Mataram.(Liputan6.com/Fajar Abrori)

“Saya yang memberi aba-aba mohon kiranya para orangtua atau wali untuk  memindahkan kucir dari kiri ke kanan. Pemindahan kucir secara serentak karena kalau satu-satu itu repot. Ini yang membedakannya untuk wisuda sarjana dan vokasi saat wisuda secara daring,” kata Rektor UNS, Jamal Wiwoho  ketika ditemui di Auditorium GPH Haryo Mataram UNS, Solo, Sabtu, 2 Mei 2010.

Dia menjelaskan, mahasiswa yang mengikuti wisuda semuanya memakai pakaian wisuda lengkap dengan toga. Pihak kampus UNS telah mengirimkan semua perlengkapan wisuda kepada para mahasiswa yang telah mendaftar untuk acara wisuda tersebut.

“Semua alat yang digunakan mahasiswa untuk wisuda sama. Jadi, kita kirim toganya, samirnya, fotocopy ijazah dan transkripnya. Saat mengikuti wisuda secara daring ini, mereka juga memakai perlengkapan wisuda seperti pada umumnya,” ucapnya.

Menurutnya Jamal, UNS baru pertama kali ini menyelenggarakan wisuda daring. Wisuda periode II tahun 2020 dijadwalkan pada tanggal 25 April 2020 lalu, namun adanya pertimbangan situasi dan kondisi pandemi Covid-19 menyebabkan penyelenggaraan wisuda tersebut mundur dan digelar secara daring.

Wisuda Sempat Mundur Dampak Corona

Wisuda Online UNS
Auditorium GPH Haryo Mataram tampak lengang dengan digelarnya wisuda secara online di UNS, Sabtu (2/5).(Liputan6.com/Fajar Abrori)

“Wisuda daring ini, pertama digelar untuk memperingati Hari Pendidikan Nasional. Kedua, daring ini dilakukan karena pandemi Covid-19.  Dan ketiga, wisuda daring dilakukan karena sebagian besar mahasiswa yang harus segera mendapatkan ijazah tanda kelulusan,” jelasnya.

Dalam wisuda daring ini, Panglima TNI Marsekal Dr (HC) Hadi Tjahjanto memberikan orasi ilmiahnya. Sedangkan jumlah mahasiswa yang diwisuda sebanyak 259 wisudawan. Jumlah tersebut terdiri dari lulusan Program Doktor 9 wisudawan dan Program Magister 49 wisudawan. Sedangkan untuk Program Sarjana sebanyak 188 wisudawan dari 11 fakultas. Sementara itu lulusan Program Diploma III sebanyak 2 wisudawan.

Dalam wisuda tersebut, terdapat beberapa wisudawan yang mendapatkan predikat tercepat dan termuda. Untuk lulusan  tercepat Program Dokor yatu Hamidin Rasulu lama studi 3 tahun 6 bulan dengan IPK 4.

Lulusan termuda untuk Program Doktor Septi Yulisetiani usia sampai dengan saat lulus 30 tahun 7 bulan. Lulusan tercepat untuk Program Magister Kartyka Nababan lama studi 1 tahun 6 bulan dengan IPK 3,90. Lulusan termuda  Pogram Magister Muhammad Bagus Adi WIcaksono usia 23 tahun 9 bulan.

Sedangkan lulusan tercepat Program Sarjana Linda Astuti Damayanti, Sarjana Pertanian lama sutdi 3 tahun 6 bulan dengan IPK 3,80. Lulusan termuda untuk Program Sarjana Tasnia Ulil Albab Sugeng, Sarjana Manajemen usia lulus 20 tahun 2 bulan.

Wisuda Senyap

Wisuda Online UNS
Rektor UNS Jalam Wiwoho ketika melihat para mahasiswa yang akan wisuda secara online di layar monitor.(Liputan6.com/Fajar Abrori)

Terpisah salah satu mahasiswa yang mengikuti wisuda daring, Arga Gardika Tama mengaku mengikuti wisuda secara daring merupakan pengalaman yang menarik. Pasalnya, ada pandemi virus corona Covid-19 menyebabkan mau tidak mau para wisudawan harus tetap tinggal di rumah atau di tempat yang terkoneksi dengan internet.

“Perasaannya ya ada kecewanya karena tidak bisa bertemu dengan teman-teman ya. Kalau leganya ya bisa dipercepat untuk urusan administrasinya,” jelasnya.

Dalam wisuda daring kali ini, Arga tidak bida didampingi olh kedua orang tuanya yang saat ini masih berada di Pulau Kalimantan. Sebagai gantinya, wali yang mendampingi dalam wisuda daring kali ini adalah rekannya. Seperti halnya pada wisuda pada umumnya, mahasiswa fakultas FKIP ini juga menggunakan baju wisuda dan toga.

“Karena orang tua tidak bisa hadir, teman saya yang jadi walinya,” ujarnya semringah.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya