Liputan6.com, Mamuju - Sekretariat DPRD Sulawesi Barat akan menggelar rapat paripurna istimewa peringatan hari jadi ke-16 Sulawesi Barat pada 22 Sepetember 2020. Pelaksanaan peringatan tahun ini akan berbeda dari tahun sebelumnya, karena adanya pendemi Covid-19 yang melanda.
Persiapan matang pun sudah dilakukan demi menyukseskan hari peringatan itu, termasuk wacana menghadirkan Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian. Namun, seminggu jelang peringatan, Covid-19 menyerang lembaga legislatif itu, salah satu unsur pimpinan DPRD Sulawesi Barat terpapar Covid-19.
Katua DPRD Sulawesi Barat Sitti Suraidah Suhardi mengatakan, persiapan peringatan hari jadi Sulawesi Barat tetap dilanjutkan meski Covid-19 mulai menyebar ke gedung dewan. Bahkan, Sekretaris DPRD Sulawesi Barat sudah melakukan langkah-langkah antisipasi dan penanganan penyebaran virus itu.
Advertisement
"Sekwan telah menyebar undangan dan tembusan ke Kemendagri dengan harapan Pak Menteri Tito Karnavian dapat berkunjung ke Sulbar," kata Suraidah kepada wartawan, Jumat (18/9/2020).
Baca Juga
Sedangkan, Sekretaris DPRD Sulawesi Barat, Abdul Wahab Hasan Sulur menjelaskan, Covid-19 tidak akan mengganggu agenda dewan, termasuk pelaksanaan peringatan hari jadi Sulawesi Barat. Pihakanya sudah melakukan langkah antisipasi terhadap penyebaran Covid-19, termasuk memberlakukan protokol kesehatan yang ketat.
"Kita sudah melakukan rapid test massal dan sterilisasi gedung untuk memastikan DPRD Sulbar steril dari penularan Covid-19. Rencananya, Mendagri Tito Karnavian akan hadir di HUT Sulbar. Jadi yang bisa masuk ke ruang sidang hanya undangan yang sudah rapid test dan hasilnya non-reaktif," jelas Wahab.
Lanjut Wahab, untuk segala sesuatu yang berkaitan dengan peringatan hari jadi Sulawesi Barat dipastikan steril dari penularan Covid-19. Bahkan, sebagai langkah antisipasi lanjutan, pihaknya telah mengurangi peserta yang diizinkan masuk ke ruang sidang paripurna saat peringatan nanti.
"Hanya 340 orang saja yang bisa masuk dan mereka semua harus rapid test," tegas Wahab.
Berdasarkan hasil rapid test massal yang dilakukan terhadap anggota dewan, pegawai, dan staf di Sekretariat DPRD Sulbar pada 17 September kemarin, Wahab mengungkapkan, dari 229 yang mengikuti rapid test, 20 orang dinyatakan reaktif dan langsung melakukan pemeriksaan swab saat itu juga.
"Yang reaktif itu diarahkan untuk menjalani isolasi mandiri di rumah masing-masing sambil menunggu hasil swab mereka keluar," jelas Wahab.
Kasus terkonfirmasi Covid-19 di Sulawesi Barat sudah mencapai angka 484 kasus. Di mana, ibu kota provinsi ke-33 itu, yakni Kabupaten Mamuju menjadi daerah dengan jumlah kasus terkonfirmasi tertinggi, yakni 193 kasus.