Liputan6.com, Garut - Minat petani Garut, Jawa Barat untuk beralih mengolah lahanya dengan tanaman porang (Amorphophallus muelleri) mulai menunjukkan hasil. Meskipun masih terbilang rendah, tetapi produksi porang di kota Intan mulai terlihat memuaskan.
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Garut Beny Yoga Gunasantika mengatakan, permintaan produsen terutama pabrik dalam negeri untuk komoditas porang saat ini cukup tinggi.
“Kita baru bisa mengirim sekitar 14 ton per tiga minggu, sedangkan mereka meminta 50 sampai 70 ton,” ujarnya, Senin (13/9/2021).
Advertisement
Baca Juga
Menurut Beny, kawasan lahan pertanian di Garut dengan mayoritas tanah gembur vulkanis pegunungan, cocok digunakan sebagai kawasan pertanian berjangka seperti porang.
“Budi daya porang terbilang mudah dan murah, karena tak memerlukan banyak perlakuan khusus,” kata dia.
Dalam praktiknya, budi daya tanaman porang mudah tumbuh dalam berbagai kondisi tanah apa pun, sehingga memberikan banyak keuntungan bagi petani. “Sekarang petani porang di Garut selatan mulai menikmati hasilnya,” ujar dia.
Saat ini, sekitar 556 hektare lahan di kawasan Garut selatan sukses mengembangkan tanaman porang, tetapi dari jumlah itu baru sekitar 56 hektare yang mulai memasuki musim panen.
“Memang masih kecil, sementara permintaan sangat besar, kita akan terus kembangkan di daerah lainnya,” ujarnya.
Untuk memudahkan pengembangan porang di Garut, Beny siap memfasilitasi para petani porang dalam mendapatkan modal, baik melalui lembaga keuangan swasta maupun milik pemerintah.
“Untuk saat ini lembaga keuangan dengan sektor pertanian belum responship, karena mereka akan merespon baik kalau pasar jualnya jelas,” kata dia.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Simak video pilihan berikut ini:
Silaturahmi Petani Porang
Sebelumnya, Yayasan Alumni SMKN 4 Karangpawitan Garut, berhasil mempertemukan komunitas petani porang Jawa Barat dengan para pelaku usaha.
“Acara ini sangat bagus sekali guna menambah pengetahuan para petani porang, saat ini permintaan pabrik terhadap porang sangat besar,” ujar Beny menambahkan.
Dalam kegiatan itu, selain membicarakan persoalan produksi atau budi daya, mereka saling bertukar pikiran untuk mendapatkan pangsa pasar yang baik dalam menyerap produksi porang dari petani, khususnya di Garut.
“Makanya pada hari ini sebagai upaya kita mempertemukan mereka (petani porang) dengan stakeholder pembelinya,” kata dia.
Ketua Yayasan Alumni SMKN 4 Karangpawitan Risma mengatakan, kegiatan temu silaturahmi komunitas petani perang dimaksudkan untuk berbagi informasi, mengenai peluang cuan bisnis porang.
“Kami sengaja datangkan para pakar dan pelaku usaha porang sebagai narasumber guna menambah pengetahuan dan wawasan terkait porang,” ujarnya bangga.
Meskipun terbilang baru, namun respon para peserta cukup tinggi, seiring banyaknya pertanyaan dan permintaan dari peserta untuk mendapatkan informasi lengkap mengenai tanaman porang.
“Bagi para petani yang kurang modal, kita dongkrak baik dari lembaga-lembaga keuangan, termasuk program pemerintah untuk membantu petani yang kekurangan modal,” ujarnya.
Advertisement