Liputan6.com, Bandung - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil berharap potensi perkebunan dan pertanian bisa lebih dikembangkan oleh petani milenial yang jumlahnya harus terus ditambah. Dia pun akan mengevaluasi program petani milenial ini pada Februari 2022 mendatang dengan harapan jumlahnya bisa mencapai lebih dari seribu orang.
Baca Juga
Advertisement
"Di klaster pangan termasuk lebah madu ini tolong perbanyak jumlahnya. Saya akan lakukan evaluasi pada Februari 2022, jumlah petani milenial yang sudah berhasil harus berjumlah lebih dari seribu orang," ujarnya dalam peluncuran petani milenial lebah madu di Desa Lengkongjaya, Cigalontang, Kabupaten Tasikmalaya, secara virtual, Selasa (21/9/2021).
Adapun puluhan petani milenial lebah madu merupakan kelanjutan dari program petani milenial juara yang digagas Pemprov Jabar. Program ini dianggap sebagai solusi dari pemda agar masyarakat dapat bangkit dan keluar dari impitan ekonomi akibat pandemi Covid-19. Lebah madu masuk dalam komoditas kehutanan.Â
Emil, sapaan Ridwan Kamil mengajak generasi muda terus menggerakkan ekonomi yang tahan dari disrupsi pandemi Covid-19 yaitu pangan berbasis digital sebagai cara baru dalam menguatkan ekonomi masa depan.
"Mudah-mudahan petani milenial ini menguatkan semangat generasi muda kembali ke desa dengan dukungan dari negara berupa penguatan konsep ekonomi, dukungan finansial dan kepastian pembelinya," tuturnya.
Petani milenial budi daya lebah madu difasilitasi pembiayaannya oleh BJB melalui skema kredit usaha rakyat (KUR). Hasil panennya pun dipastikan dibeli offtaker yang sudah menjalin kerja sama.
Emil menjelaskan, petani milenial adalah konsep yang harus didukung oleh semua pihak. Salah satu targetnya adalah meminimalisasi ketimpangan ekonomi wilayah.
"Kita tidak mau lagi melihat ada ketimpangan ekonomi bahwa kalau ingin rezeki yang baik harus pindah ke kota, maka kita buktikan tinggal desa bisa mendapatkan rezeki kota dan bisnis mendunia," ujarnya.
Untuk tahap awal, petani milenial komoditas lebah madu dibudi daya oleh warga Desa Lengkongjaya. Sejauh ini, Kabupaten Tasikmalaya memiliki potensi besar dalam budi daya lebah madu yang perkembangannya terus menunjukkan peningkatan signifikan.
Ada dua jenis madu yang sedang dikembangkan di 28 kecamatan di Kabupaten Tasikmalaya, yaitu cerana dan trigona. Tercatat, jumlah produksinya mencapai 161,65 kilogram.
Â
*** Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.