Mengintip Gelaran PTM Perdana di Balikpapan dengan Protokol Kesehatan Ketat

Pembelajaran Tatap Muka (PTM) mulai digelar di Kota Balikpapan, pada Senin (11/10/2022) pagi. Sejumlah Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) mulai menggelar aktivitas belajar mengajar dengan menerapkan protokol kesehatan (prokes) secara ketat.

oleh Abelda RN diperbarui 12 Okt 2021, 07:00 WIB
Diterbitkan 12 Okt 2021, 07:00 WIB
Belajar langsung
Proses pembelajaran tatap muka di Balikpapan Kaltim, Senin (11/10/2021).

Liputan6.com, Balikpapan - Pembelajaran Tatap Muka (PTM) mulai digelar di Kota Balikpapan, pada Senin (11/10/2022) pagi. Sejumlah Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) mulai menggelar aktivitas belajar mengajar dengan menerapkan protokol kesehatan (prokes) secara ketat.

Kegiatan PTM pertama ini langsung ditinjau oleh Wali Kota Balikpapan, Rahmad Mas’ud, salah satunya di SDN 003 Kelandasan Ulu, Balikpapan Kota.

Usai melakukan pemantauan PTM di sekolah tersebut, Rahmad mengatakan digelarnya PTM tersebut sesuai instruksi dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan.

"Alhamdulillah sejauh ini sesuai dengan instruksi dari Disdikbud, dan PTM ini kan separuh (50 persen dari jumlah murid), kemudian dianjurkan hanya dua jam saja tatap muka ini, jadi dia bergilir lah dan saya pikir ini baiklah dan kita berdoa jangan ada klaster sekolah," terang Rahmad, Senin (11/10/2021).

 

Simak Video Pilihan Berikut Ini:

Jangan Ada Klaster Covid-19 di Sekolah

Belajar langsung
Wali Kota Balikpapan Rahmad Mas'ud meninjau proses pembelajaran tatap muka.

Dia berharap dengan digelarnya PTM tidak akan menimbulkan klaster baru. "Tapi Insya Allah kalo kita prokes saya yakin ini bisa berjalan dengan baik," harapnya.

Dari hasil kunjungan, Rahmad ke SDN 003 Balikpapan Kota dia menilai prokes yang diterapkan cukup ketat. Pihak sekolah juga terlihat menyediakan hand sanitizer, dan selalu mencuci tangan terlebih dahulu serta menggunakan masker.

"Ya mudah-mudahan ini terus berlanjut jangan sampai lalai menjaga prokes. Ya mudah-mudahan gak ada klaster baru, kalau enggak ada klaster baru kan ini terus berlanjut. Kedisiplinan sekolah terutama dalam mengimbau siswa-siswinya saya harap terus dilakukan," kata orang nomor satu di Pemkot Balikpapan ini.

Sementara itu, untuk mengantisipasi jika nantinya terdapat adanya siswa maupun guru sekolah yang terkonfirmasi positif, salah satu langkah yang diambil untuk itu yakni menutup sementara satu kelas yang terkonfirmasi serta melakukan isolasi terhadap yang positif.

"Ya paling tidak dipulangkan, harus isolasi dan tracking sehingga penyebaran ini bisa putus. Selain itu, satu kelas itu akan ditutup dulu,” sebutnya.

Setengah dari Kapasitas Kelas

Belajar langsung
Proses pembelajaran tatap muka di Balikpapan Kaltim.

Sejauh ini rata-rata setiap sekolah di Balikpapan yang melakukan PTM hanya 50 persen dari jumlah seluruh murid. "Ini simulasi karena belum 100 persen, untuk perencanaan tatap muka yang full nanti, mudah-mudahan tidak ada kluster sekolah," dia menegaskan.

Di tempat yang sama Kepala Sekolah SDN 003 Klandasan Ulu, Balikpapan Kota, Puji Sadarani mengatakan pihaknya akan melakukan pengawasan sangat ketat baik terhadap bapak atau ibu guru, kelengkapan prokes, serta keamanan sekolah.

"Jadi ini intinya kelas satu dan dua, baru pertama kali mereka datang ke sekolah. Tentunya pengawasan dari pihak sekolah sangat ketat, baik dari bapak atau ibu guru dan kelengkapan prokes serta keamanan sekolah sehingga mereka tidak membentuk kerumunan," kata Puji.

Puji juga akan selalu memastikan kepada para guru kelas untuk terus melakukan pengawasan terhadap para anak didik, seperti selalu menjaga jarak, tidak berkerumun dan tidak saling meminjam alat tulis.

"Pastinya kita akan terapkan terus prokes di sekolah untuk menghindari penyebaran Covid-19," dia memungkasi.

Tanggapan Orangtua

FOTO: Pemberlakuan Pembelajaran Tatap Muka di Surabaya
Seorang siswa menjalani pemeriksaan suhu tubuh saat memasuki sekolah sebelum mengikuti pembelajaran tatap muka (PTM) di sebuah sekolah di Surabaya, Jawa Timur, Senin (6/9/2021). Pemerintah kembali membuka sekolah di tengah pandemi COVID-19. (JUNI KRISWANTO/AFP)

Orangtua siswa menyambut baik dengan dimulainya PTM ini. Dikarenakan para siswa dapat kembali bermain bareng dengan teman-teman sekolahnya. Kebahagiaan para siswa-siswi ini juga terlihat saat PTM mulai digelar.

Salah satu orangtua yang mendukung PTM ini, Rahmadani mengungkapkan dengan kembali digelar PTM membuat anaknya yang kini duduk di bangku kelas 2 SD tersebut semakin bersemangat untuk sekolah.

"Biasanya bangun pagi itu siang, sekarang bersemangat jadi bangun pagi untuk berangkat ke sekolah," ucapnya.

Dia berharap, PTM akan terus berlangsung dan tidak lagi belajar melalui daring. "Semoga secepatnya bisa sekolah seperti dulu lagi," dia menandaskan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya