Kawanan Ikan Mendadak Bergerombol di Pantai Cianjur, Nelayan Raup Jutaan Rupiah

Melimpahnya ikan jenis selar atau ikan jenggot, hingga ke muara yang ada di sejumlah titik di pinggir pantai, karena udang kecil yang merupakan makanan ikan selar dari sungai juga melimpah

oleh Liputan6.com diperbarui 13 Okt 2021, 04:30 WIB
Diterbitkan 13 Okt 2021, 04:30 WIB
Ratusan orang memunguti jutaan ikan mati di Pantai Jetis, Cilacap, Jawa Tengah, Sabtu, 12 Oktober 2019. (Foto: Liputan6.com/Facebook-Paijo Kbm/Muhamad Ridlo)
Ratusan orang memunguti jutaan ikan mati di Pantai Jetis, Cilacap, Jawa Tengah, Sabtu, 12 Oktober 2019. (Foto: Liputan6.com/Facebook-Paijo Kbm/Muhamad Ridlo)

Liputan6.com, Cianjur - Nelayan pinggiran pantai selatan Cianjur, Jawa Barat, meraup keuntungan selama perubahan musim dari panas ke hujan, di mana ikan jenis selar atau lebih dikenal ikan jenggot, melimpah selama beberapa hari ke depan di sepanjang pantai selatan, sehingga nelayan kembali mendapat penghasilan hingga ratusan ribu rupiah per hari, setelah cuaca ekstrem dan musim paceklik ikan berakhir.

Rahmat (56) nelayan Pantai Apra di Kecamatan Sindangbarang, saat dihubungi Selasa, mengatakan melimpahnya ikan jenis selar atau ikan jenggot, hingga ke muara yang ada di sejumlah titik di pinggir pantai, karena udang kecil yang merupakan makanan ikan selar dari sungai juga melimpah.

Sehingga per hari, ratusan nelayan pinggiran dapat menangkap setengah ton ikan selar untuk dijual.

"Sehingga saat peralihan musim, ikan selar akan bergeromol ke pinggiran untuk mendapatkan udang. Ini merupakan fenomena tahunan dan akan berlangsung selama satu pekan ke depan. Ini berkah bagi kami nelayan di pantai Selatan, cukup menjaring di pinggiran ikan selar melimpah," katanya, dikutip Antara.

Ia menjelaskan, musim ikan selar ini, akan berlangsung selama 7 - 10 hari ke depan, dimana masing-masing nelayan yang menyebar jaring, mendapat penghasilan hingga Rp500 ribu per hari dengan hasil tangkapan lebih dari 100 kilogram, dimana per kilogram ikan dijual dengan harga Rp20.000 sampai Rp25.000.

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

 

Saksikan Video Pilihan Ini:

Wisata Tahunan

Fenomena alam tersebut dapat dijadikan wisata tahunan di pantai selatan, termasuk panen ikan impun, dimana setiap tahun dapat terjadi sebanyak tiga kali, namun ada sejumlah keunikan saat menangkap impun di pantai selatan Cianjur, dimana ketika malam untuk mendapatkan impun dengan cara mengobor mengunakan paranggong.

"Kami berharap pemerintah daerah dapat mnejadikan fenomena alam di selatan Cianjur, menjadi obyek wisata tahunanan, sehingga dapat memulihkan perekonomian yang terpuruk selama paceklik ikan atau gelombang tinggi. Kami juga mengupayakan tradisini ini, tetap bertahan dan layak jual," katanya.

Wakil Bupati Cianjur, TB Mulyana Syachrudin, mengatakan setelah vaksinasi tercapai hingga 50 persen, pemerintah daerah akan segera memfokuskan pemulihan ekonomi mulai dari utara hingga selatan, dengan menyiapkan sejumlah program termasuk pembinaan dan pelatihan untuk nelayan.

"Kami juga akan menampung berbagai masukan dan keinginan warga untuk pemulihan cepat perekonomian, untuk selatan, kita akan meminta dinas terkait membuat berbagai program yang dapat meningkatkan penghasilan nelayan beserta keluarganya, termasuk pelatihan keahlian agar mereka tetap memiliki penghasilan saat cuaca ekstrem," katanya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya