Jejak dan Cakaran Harimau Sumatra Penuhi Lokasi Penyerangan Gadis 12 Tahun di HTI Riau

Petugas BBKSDA Riau mengecek lokasi remaja diterkam harimau sumatra di kawasan PT Mutiara Sabuk Khatulistiwa dan menemukan bekas cakaran harimau.

oleh M Syukur diperbarui 04 Nov 2021, 12:00 WIB
Diterbitkan 04 Nov 2021, 12:00 WIB
Petugas BBKSDA Riau bersama TNI dan pekerja PT Mutiara Sabuk Khatulistiwa mengecek lokasi remaja diserang harimau sumatra.
Petugas BBKSDA Riau bersama TNI dan pekerja PT Mutiara Sabuk Khatulistiwa mengecek lokasi remaja diserang harimau sumatra. (Liputan6.com/Dok BBKSDA Riau)

Liputan6.com, Pekanbaru - Seekor harimau sumatra di lahan PT Mutiara Sabuk Khatulistiwa (MSK), Desa Teluk Kabung, Kecamatan Gaung, Kabupaten Indragiri Hilir, menerkam remaja perempuan inisial MS. Jenazah korban ditemukan tak jauh dari pondok terpal di kawasan Hutan Tanaman Industri (HTI) itu.

Petugas Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau bersama TNI dan sekuriti sudah turun ke lokasi. Jenazah korban berumur 12 tahun sudah dievakuasi dan dimakamkan setelah dilakukan visum.

Kepala Bidang Teknis BBKSDA Riau Mahfud menjelaskan, korban ikut orangtuanya ke lokasi yang bekerja untuk PT Usaha Berkat Fangarato. Perusahaan ini merupakan kontraktor penanam tanaman hutan industri dari PT MSK.

"Kejadiannya pada 31 Oktober 2021 dini hari," kata Mahfud, Rabu siang, 3 November 2021.

Mahfud menyebut petugas sudah mengecek pondok terpal tempat korban dan orangtuanya tinggal selama di kawasan HTI itu. Di sana, petugas menemukan adanya bekas cakaran harimau sumatra pada dinding pondok pekerja.

"Dinding itu terbuat dari plastik terpal, robek karena cakaran harimau," kata Mahfud.

 

*** Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Simak video pilihan berikut ini:


Bekas Cakaran

Selain di pondok, petugas juga menemukan jejak harimau di beberapa lokasi. Termasuk juga jejak harimau dan bekas cakaran di lokasi korban ditemukan meninggal dunia.

Untuk menghindari ada korban lagi, petugas mengimbau masyarakat sekitar selalu berhati-hati beraktivitas. Petugas juga meminta mengurangi aktivitas pada pagi dan petang hari.

Kalaupun beraktivitas, pekerja diminta secara berkelompok. Selanjutnya, petugas meminta masyarakat sekitar tidak memasang jerat ataupun perburuan karena harimau merupakan satwa liar dilindungi negara.

"Kalau untuk perusahaan diminta menghentikan aktivitas sementara dan memindahkan seluruh pekerja yang berada di lokasi dan sekitarnya ke camp induk perusahaan," kata Mahfud.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya