Liputan6.com, Bandung - Wacana perpindahan ibu kota Provinsi Jawa Barat kembali mengemuka. Kota Bandung sebagai ibu kota saat ini disebut berpotensi diganti.
Kabarnya, bakal dialihkan ke Tegalluar (Kabupaten Bandung), Walini (Kabupaten Bandung Barat), atau Kertajati (Majalengka).
Advertisement
Baca Juga
Kabar tersebut tampak dirasa sulit bagi Wali Kota Bandung, Yana Mulyana. Dia pun menegaskan harapannya agar ibu kota Jawa Barat tidak dipindahkan, berharap status ibu kota itu tetap disandang Kota Kembang.
"Kita berharap tetap di Kota Bandung. Karena tidak gampang buat saya," kata Yana ringkas dalam keterangannya, Jumat malam, 14 Oktober 2022.
Kabar ini sebelumnya dihangatkan kembali oleh Direktur Utama PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC), Dwiyana Slamet Riyadi, saat meninjau Stasiun Tegalluar, Kamis (13/10/2022). Diketahui, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil berada di lokasi yang sama mendampingi Prisiden RI Joko Widodo.
Tegalluar merupakan titik akhir jalur Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB), yang memiliki satu stasiun untuk pengoperasian kereta feeder dari Padalarang dan satu depo untuk tempat parkir rangkaian Electric Multiple Unit (EMU) tersebut.
"Dengan adanya rencana Pemerintah Kabupaten, Pemerintah Provinsi (Jawa Barat) bahkan Pak Gubernur menyampaikan sini (Tegal Luar) menjadi opsi yang besar kemungkinan untuk menjadi ibu kota provinsi" kata Dwiyana.
Saksikan Video Pilihan Ini:
Kata Ridwan Kamil
Â
Sementra itu, Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, talah menepis isu pemindahan ibu kota provinsi tersebut. Ia memastikan, Ibu Kota Jabar tetap Kota Bandung. Ridwan Kamil pun menegaskan, bukan ibu kota provinsi yang akan berpindah, tapi pusat pemerintahan yang diwacanakan bakal disatukan di tiga kawasan potensial, yaitu Tegalluar, Walini dan Kertajati.
"Jadi Ibu Kota Jabar tetap Bandung, tapi pusat pemerintahan kantornya berkumpul di tiga kawasan potensial, yaitu Tegalluar karena pusat pertumbuhan, Walini dan Kertajati," kata dia dalam keterangannya, Sabtu (15/10/2022).
"Bukan pemindahan ibu kota, tapi wacana penyatuan pusat pemerintahan. Jadi jangan pakai sebutan ibu kota karena itu jelas berbeda," tegasnya.
Adapun Tegalluar disebut paling potensial menjadi lokasi wacana pemindahan pusat pemerintahan Jabar. Daerah yang menjadi titik akhir pemberhentian Kereta Cepat Jakarta-Bandung tersebut dinilai strategis karena jadi simpul beberapa ruas jalan tol dan pusat ekonomi lainnya.
"Ini belum diputuskan, hanya kemarin Pak Presiden menanyakan, saya jawab belum pasti karena harus dimusyawarahkan," katanya.
Wacana ini bukan pembahasan baru. Pada 2019 Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil misalnya sempat menyinggung rencana tersebut. Kota Bandung, katanya, sudah seperti Jakarta yang tidak cocok lagi melayani pusat pemerintahan.
"(Lokasi pemindahan ibu kota) itu ada di Tegalluar, Walini atau Segi Tiga Rebana juga, karena pada dasarnya secara fisik Kota Bandung sama seperti Jakarta sudah tidak cocok lagi melayani pusat pemerintahan," kata gubernur yang biasa disapa Kang Emil diberitakan Liputan6.com tiga tahun lalu.
Advertisement