Kalteng Tetapkan Status Tanggap Darurat Banjir

Gubernur Kalteng Sugianto Sabran menetapkan status tanggap darurat bencana banjir sejak 17 Oktober 2022, hingga 21 hari ke depan.

oleh Marifka Wahyu Hidayat diperbarui 19 Okt 2022, 09:11 WIB
Diterbitkan 19 Okt 2022, 09:11 WIB
Banjir Palangka Raya
Warga menggendong anaknya ketika akan berangkat sekolah di Palangka Raya, Kalimantan Tengah, Rabu (21/9). Foto : Marifka Wahyu Hidayat

Liputan6.com, Palangka Raya Hujan deras mengakibatkan sembilan wilayah yang berada di Kalimantan Tengah (Kalteng) terendam banjir. Wilayah tersebut antara lain Kabupaten Katingan,  KotawaringinTimur, Pulang Pisau, Lamandau, Seruyan, Sukamara, Kotawaringin Barat, Barito Utara, dan Kota Palangka Raya.

Menurut data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kalteng per 17 Oktober 2022, sembilan wilayah yang terdampak banjir mencangkup sekitar 16.424 kepala keluarga dan 47.136 jiwa di dalamnya.

Menanggapi hal tersebut, Gubernur Kalteng Sugianto Sabran meminta jajaranya untuk menetapkan status tanggap darurat banjir sejak 17 Oktober 2022, hingga 21 hari ke depan.

Bahkan, ia juga mengeluarkan instruksi kepada jajarannya baik bupati dan wali kota, untuk tidak mengambil cuti atau meninggalkan tempat ke luar kota dalam situasi tanggap darutat.

”Banjir melanda di saat pandemi covid 19  belum berakhir, inflasi menghantam sendi kehidupan dibarengi kenaikan harga BBM, semuanya harus kita hadapi dan ditangani secara bersamaan” ungkap Sugianto Sabran di Palangka Raya, Senin (17/10/2022).

Lebih lanjut, ia juga mengatakan jika banjir merusak sektor pertanian, akibatnya para petani tidak bisa bercocok tanam dan gagal panen, karena lahannya terendam.

“Umumnya masyarakat yang ada di pedesaan dan masyarakat sekitar hutan adalah bertani, tapi dengan adanya banjir yang terjadi hingga tiga kali dalam setahun, apa yang mereka harapkan dari sektor pertanian,” tambahnya.

Menurutnya, penyelesaian banjir harus dimulai dari membenahi akar permasalahannya. Hal tersebut merupakan pekerjaan besar yang melibatkan sinergitas antara sesama.

"Seluruh stakeholders yang ada termasuk di dalamnya sektor pengusaha perkebunan, kehutanan dan pertambangan yang beririsan langsung dengan lingkungan hidup," ungkapnya.

Selanjutnya, untuk meringankan warga yang terdampak banjir, pihak pemprov juga telah berkoordinasi dengan TNI dan kepolisian, serta instansi lainnya terkait penyaluran bantuan tersebut.

“Pemprov Kalteng telah membeli beras dari Bulog sebanyak 2.000 ton dan bahan lainnya untuk penanganan bencana di Kalteng. Bantuan ini harus sampai kepada masyarakat di titik tersulitpun, bila perlu menggunakan helikopter," Sugianto Sabran mengakhiri.

Simak video pilihan berikut ini:

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya