Kolaborasi PBNU dan Prudential Syariah Dorong Pertumbuhan Ekonomi Syariah

PBNU bersama Prudential Syariah memiliki tujuan yang sama, yaitu memajukan ekonomi syariah nasional dan mendukung tercapainya aspirasi Indonesia sebagai pusat ekonomi syariah dunia di 2024.

oleh Liputan6dotcom diperbarui 10 Jan 2023, 12:37 WIB
Diterbitkan 18 Des 2022, 00:30 WIB
Kolaborasi PBNU dan Prudential Syariah Dorong Pertumbuhan Ekonomi Syariah
Kolaborasi PBNU dan Prudential Syariah Dorong Pertumbuhan Ekonomi Syariah

Liputan6.com, Jakarta - PT Prudential Sharia Life Assurance (Prudential Syariah) meluncurkan kemitraan strategis dengan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), bertepatan dengan RapatKerja Nasional (Rakernas) LAZISNU. Kerja sama ini selain mempertegas komitmen berkelanjutan Prudential Syariah, juga untuk mendorong pertumbuhan ekonomiSyariah di Indonesia.

Prudential Syariah adalah perusahaan asuransi jiwa berbasis syariah yang telah menjadi entitas yang berdiri sendiri sejak 5 April 2022. Sementara NU adalah organisasi kemasyarakatan Islam terbesar di Indonesia.

Kemitraan Prudential Syariah dan PBNU ini mencakup kerja sama di berbagai bidang, di antaranya pelaksanaan program literasi dan inklusi keuangan syariah,edukasi serta kerja sama kesehatan dan pendidikan berbasis syariah, serta ZISWAF (Zakat Infaq Sodaqoh Wakaf).

Program-program ini ditujukan kepada masyarakat Indonesia, khususnya warga Nahdliyin yang jumlahnya lebih dari 100 juta orang. Dengan kerja sama ini, Prudential Syariah semakin memperluas jangkauan kepada masyarakat khususnya warga Nahdliyin, untuk mengakses solusi asuransi jiwa berbasis syariah yang halal, komprehensif dan terjangkau.

Kemitraan PBNU bersama Prudential Syariah diharapkan dapat menjangkau komunitas-komunitas Muslim, UMKM, dan perempuan, pelajar dhuafa berprestasi, termasuk menjangkau masyarakat di seluruh wilayah di Indonesia yang sedang mengalami bencana alam.

Presiden Direktur Prudential Syariah Omar Sjawaldy Anwar mengatakan dalam menjalankan komitmen berkelanjutan untuk memperluas jangkauan perlindungan berbasis syariah sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi syariah di Indonesia, pihaknya menjalin kerja sama dengan berbagai pihak yang kredibel dan terkemuka.

"Kami sangat berbahagia dapat bersama-sama dengan PBNU, sebagai organisasi keagamaan terbesar di Indonesia, mendorong pertumbuhan ekonomi Syariah nasional melalui beragam inisiatif di sepanjang 2023.”

Ketua Umum Pengurus PBNU KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya), mengatakan PBNU bersama Prudential Syariah memiliki tujuan yang sama, yaitu memajukan ekonomi syariah nasional dan mendukung tercapainya aspirasi Indonesia sebagai pusat ekonomi syariah dunia di 2024.

"Kami percaya dengan bertumbuhnya ekonomi syariah di Indonesia, maka akan turut meningkatkan kesejahteraan masyarakat.”

Berdasarkan laporan The Royal Islamic Strategic Studies Centre (RISSC), populasi muslim di Indonesia diperkirakan sebanyak 237,56 juta jiwa alias 86,7 persen dari populasi di dalam negeri. Apabila dibandingkan secara global, jumlah populasi muslim di Indonesia setara dengan 12,30 persen dari populasi muslim duniayang sebanyak 1,93 miliar jiwa.

Laporan ini memperlihatkan besarnya potensi yang dimiliki Indonesia untuk mendorong ekonomi syariah sebagai sumber pertumbuhan yang kuat dalam mendukung ketahanan ekonomi nasional dan pada akhirnya membuktikan legitimasi Indonesia sebagai pusat ekonomi syariah global.

 

3 Strategi Prudential Syariah

Kolaborasi PBNU dan Prudential Syariah Dorong Pertumbuhan Ekonomi Syariah
Kolaborasi PBNU dan Prudential Syariah Dorong Pertumbuhan Ekonomi Syariah

Komitmen berkelanjutan Prudential Syariah untuk menjadi kontributor utama pertumbuhan ekonomi syariah nasional didukung oleh tiga strategi: inovasi, kolaborasi, dan digitalisasi.

Hingga saat ini, Prudential Syariah telah melayani dan melindungi lebih dari 500.000 peserta dan secara konsisten melakukan upaya meningkatkan kesadaran dan pemahaman masyarakat terhadap ekonomi dan keuangan syariah.

Melalui Sharia Knowledge Centre (SKC), Prudential Syariah berdedikasi untuk membantu meningkatkan literasi dan inklusi ekonomi syariah masyarakat Indonesia, serta menjadi medium kolaborasi seputar perekonomian dan keuangan syariah.

SKC memiliki pilar informasi, literasi, inovasi, dan kolaborasi, dan dibagi menjadi empat kanal penting, yaitu; Edukasi, Regulasi dan Data,Penelitian dan Pengembangan, serta Bincang Syariah.

“Kami sangat mengapresiasi PBNU atas terbukanya kerja sama ini. Kemitraan dengan PBNU juga merupakan manifestasi dari sikap gotong royong yang menjadiprinsip utama syariah, dalam hal ini untuk mengedukasi masyarakat dan meningkatkan literasi dan inklusi keuangan syariah,” kata Omar.

"Ke depannya, kami akan terus berkolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk pemerintah, regulator, dan para pemangku kepentingan terkait lainnya untuk meningkatkan literasi dan inklusi syariah agar masyarakat dapat hidup lebih sehat dan sejahtera."

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya