Agenda Besar Sektor Pertambangan, Energi Hijau dan Hilirisasi

MIND ID memiliki peranan besar untuk bisa mewujudkan hilirisasi serta energi hijau sekaligus memaksimalkannya untuk kepentingan bangsa Indonesia.

oleh Liputan6.com diperbarui 10 Jan 2023, 12:28 WIB
Diterbitkan 23 Des 2022, 14:23 WIB
Kegiatan pertambangan MIND ID
Kegiatan pertambangan yang dilakukan MIND ID.

Liputan6.com, Jakarta - Industri pertambangan mengambil peranan penting untuk membentuk sebuah peradaban, baik dari hasil komoditi yang diproduksinya, ataupun dari kewajiban yang disetor kepada negara.

Selain itu hadirnya industri pertambangan sangat memberi kontribusi nyata bagi pengembangan masyarakat sekitar dan juga bagi pembangunan daerah setempat.

Indonesia yang kaya akan sumber daya alam dan mineral, melalui undang–undangnya telah mengatur kekayaan tersebut dikuasai oleh negara dan dipergunakan sebesar-besarnya bagi kemakmuran rakyat. 

Hal ini yang mendasari Presiden Joko Widodo, mulai membatasi ekspor komoditas mentah di tahun 2023, dan mendorong hilirisasi tambang, terutama untuk komoditi yang tergolong mineral kritis.

Hilirisasi tersebut juga disebutkan oleh Presiden Joko Widodo akan didukung oleh energi hijau. Energi hijau merupakan energi ramah lingkungan yang berasal dari bahan-bahan yang relatif aman serta tidak menimbulkan dampak negatif bagi lingkungan.

Secara garis besar, istilah energi hijau mengacu terhadap semua sumber energi yang dapat menjaga bumi menjadi lebih baik dan dapat diperbarui. Didukung dengan energi hijau, artinya Indonesia mengambil peran aktif pada perwujudan energi baru terbarukan, energi yang rendah emisi, serta program-program dekarbonisasi lainnya dalam menjalankan operasional bisnisnya.

“Inilah sebenarnya kekuatan besar kita: Hilirisasi kemudian didukung dengan Energi Hijau,” ujar Joko Widodo dalam acara Seminar Outlook Perekonomian Indonesia 2023 di Ritz Carlton, Jakarta (21/12).

 

 

Kendaraan Listrik

Sementara itu, disebut mineral kritis karena mineral ini merupakan kategori mineral yang di masa mendatang berpotensi dan menjadi kandungan yang berguna untuk inovasi teknologi berbasis energi bersih dan terbarukan. Selain itu secara ketersediaan, jumlahnya yang kian hari semakin terbatas.

Melihat kondisi ini, Holding Industri Pertambangan di Indonesia, Mining Industry Indonesia (MIND ID) bersama dengan Pemerintah melalui Kementerian BUMN dan Kementerian ESDM memiliki peranan besar untuk bisa mewujudkannya dan memaksimalkannya untuk kepentingan bangsa Indonesia.

MIND ID menjalankan mandat pemerintah tersebut dan menjawab tantangan ini, sebagai pemain kunci dari hilirisasi yang ada di Indonesia, salah satunya dalam mempercepat ekosistem Electric Vehicle (EV), kendaraan listrik berbasis baterai. 

Direktur Utama MIND ID Hendi Prio Santoso mengatakan bahwa MIND ID kini mendorong seluruh operasional bisnisnya hingga tahap hilirisasi.

“Kami bersama-sama, memetakan dan memikirkan seluruh produksi dari komoditas tambang ini hingga menjadi produk hilirisasinya, agar benefit dan manfaatnya bisa dimaksimalkan untuk bangsa Indonesia,” ujarnya.

 

Hilirisasi Mineral Timah

Salah satu bentuk nyata program dalam mendorong hilirisasi adalah melalui dibangunnya  Top Submerge Lance (TSL) Ausmelt Furnace oleh PT Timah Tbk, sebagai upaya untuk mendorong hilirisasi mineral timah.

Dari yang tadinya hanya bisa mengolah konsentrat bijih timah kadar tinggi (>70%), diharapkan mampu mengolah konsentrat bijih timah dengan kadar rendah mulai dari 40% Sn.

Selain itu, teknologi ini juga mampu menekan biaya produksi sehingga lebih bisa bersaing dengan produk timah international serta lebih aman dengan menerapkan teknologi yang ramah lingkungan karena dilengkapi dengan hygiene system dan wastewater treatment.

Guna menjawab energi hijau, MIND ID melalui PT INALUM (Persero) telah menggunakan PLTA sebagai energi primer dalam seluruh pengolahan produksi aluminiumnya.

Kapasitas Ganda

PT INALUM (Persero) saat ini juga tengah menjalankan studi untuk pengembangan perluasan Brownfield Smelter yang berada di Kuala Tanjung, Sumatera Utara.

Hasil dari studi ini diharapkan dapat menduplikasi produksi Inalum. Dengan konsumsi energi yang sama, teknologi smelter ini dapat menghasilkan double capacity per tahunnya.

Hal ini juga sebagai bentuk keandalan dan ketersediaan kebutuhan aluminium nasional.

Program strategis yang dijalankan MIND ID ini menjadi salah satu kontribusi besar Indonesia untuk dunia.

Tak heran, jika MIND ID termasuk sebagai salah satu dari 30 perusahaan yang mampu mengubah dunia versi majalah Fortune (Fortune Indonesia Change The World 2022).

“Terima kasih untuk semua anggota Grup MIND ID yang telah berkomitmen untuk mempercepat program hilirisasi di Indonesia. Harapannya agar apa yang kita kerjakan sekarang memberi manfaat yang maksimal untuk bangsa Indonesia, baik untuk saat ini maupun masa mendatang,” tutup Hendi.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya