Liputan6.com, Pekanbaru - Seorang nelayan pencari udang di Desa Kayu Ara, Kecamatan Rangsang, Kabupaten Kepulauan Meranti, ditemukan tewas mengenaskan di aliran Sungai Ulu Kedi. Diduga, pria 53 tahun itu menjadi korban buaya.
Dugaan nelayan diterkam buaya ini karena sungai tersebut memang menjadi habitat sang predator. Pihak keluarga ikhlas dan tidak bersedia dilakukan otopsi oleh kepolisian.
Advertisement
Baca Juga
"Pihak keluarga juga menyatakan tidak akan menuntut dikemudian hari," kata Kapolres Kepulauan Meranti Ajun Komisaris Besar Andi Yul Lapawesean, Senin siang, 2 Mei 2023.
Andi Yul menjelaskan, korban Syahbudin berangkat mencari udang bersama adik kandungnya pada 29 April 2023 malam. Keduanya menggunakan perahu terpisah menuju sungai tersebut.
Beberapa jam mencari udang, keduanya berpisah tempat. Tak lama setelah itu, adik korban melihat ke sampan korban tapi sudah tidak orang lagi.
"Adik korban hanya melihat ada senter di dalam perahu," kata Andi Yul.
Setelah dicari dan tidak ada hasil, adik korban mengadukan hal ini ke aparat desa. Pencarian dilakukan hingga tengah malam bersama polisi serta aparatur desa.
Â
Â
Kaki Hilang
Pencarian dilanjutkan keesokan harinya. Pada siangnya, pencarian membuah hasil tapi korban sudah tidak bernyawa lagi di tepi sungai.
Kaki korban sebelah kanan korban sudah hilang, sementara kaki kiri tinggal tulang. Selain itu, kemaluan korban juga sudah tidak ada lagi diduga dimangsa buaya.
"Korban diserahkan ke keluarga dan dikebumikan," kata Andi Yul.
Untuk menghindari serangan buaya di sungai tersebut, kepolisian meminta warga ataupun nelayan berhati-hati beraktivitas di sungai.
Advertisement