Ini Cara Kemenag Sulut Tangani JCH Melalui Haji Ramah Lansia

Bagi JCH lansia, telah disiapkan semua kebutuhan mulai dari petugas kesehatan, fasilitas kursi roda dan lain sebagainya,

oleh Yoseph Ikanubun diperbarui 03 Jun 2023, 18:00 WIB
Diterbitkan 03 Jun 2023, 18:00 WIB
Ilustrasi ka'bah, ibadah haji
Ilustrasi ka'bah, ibadah haji. (Photo by ibrahim uz on Unsplash)

Liputan6.com, Manado - Kanwil Kementerian Agama (Kemenag) Sulut memiliki cara tersendiri guna menangani Jemaah Calon Haji (JCH) yang lanjut usia (lansia). Model penanganan itu dikenal dengan Haji Ramah Lansia.

"Untuk JCH lansia, Kemenag Sulut akan menyiapkan semua kebutuhan mulai dari petugas kesehatan, fasilitas kursi roda dan lain sebagainya," ungkap Kakanwil Kemenag Sulut Sarbin Sehe, Selasa (30/5/2023).

Dia mengatakan jemaah haji tahun ini terkenal dengan Haji Ramah Lansia, sehingga mereka dijadikan prioritas. Dari Kemenag pusat hingga di daerah, sejauh ini berupaya terus memaksimalkan persiapan penyelenggaraan ibadah haji dengan perhatian lebih pada lansia.

“Koordinasi, sinkronisasi dan komunikasi dengan semua pihak intensif dilakukan demi keberhasilan pelaksanaan ibadah haji Tahun 2023/1444 H,” ujarnya.

 Terkait penanganan JCH dari Sulut, dia mengatakan, jumlah total dengan kuota tambahan adalah 744 orang, dibagi dalam tiga Kloter yaitu 16, 17 dan 18.

Kloter pertama direncanakan akan mulai masuk asrama haji Tuminting Manado pada 14 Juni dan akan berangkat ke embarkasi tanggal 15 Juni 2022 dan terbang ke Jeddah pada tanggal 16 Juni 2023.

“Untuk selanjutnya kita sementara mematangkan berbagai persiapan, sehingga semuanya bisa berjalan dengan lancar,” ujarnya.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya