Didanai Bank Dunia, Pembangunan BRT Bandung Raya Mulai Digarap Tahun 2024

Rencananya, BRT Bandung Raya akan melayani 17 koridor dengan jumlah armada sekitar 450 bus.

oleh Dikdik Ripaldi diperbarui 06 Jul 2023, 19:00 WIB
Diterbitkan 06 Jul 2023, 19:00 WIB
Melihat Lebih Dekat Bus Tayo di GIICOMVEC 2020
Pegangan tangan atau handgrip untuk penumpang Bus Rapid Trans (BRT) Tangerang Ayo (Tayo) saat dipamerkan pada GIICOMVEC 2020 di JCC Senayan, Jakarta, Minggu (8/3/2020). Dengan dominasi warna biru, Bus Tayo juga menyediakan handgrip untuk penumpang yang berdiri. (merdeka.com/Iqbal Nugroho)

Liputan6.com, Bandung - Proyek pembangunan transportasi massal Bus Rapid Transit (BRT) kawasan Bandung Raya dikabarkan bakal mulai digarap pada 2024. Proyek yang turut didanai Bank Dunia ini diklaim akan jadi proyek yang ramah lingkungan.

BRT Bandung Raya rencananya melayani 17 koridor dengan jumlah armada lebih kurang 450 bus, 40 persen dari jumlah itu wajib menggunakan bus listrik.

Kepala Bidang Perkeretaapian dan Pengembangan Transportasi Dinas Perhubungan Jawa Barat, Dhani Gumelar mengatakan, BRT Bandung Raya akan menghubungkan lima daerah, yaitu Kota Bandung, Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung Barat, Kota Cimahi, dan Kabupaten Sumedang.

"Tahun depan (2024) kita akan mulai menyiapkan infrstrukturnya seperti jalur khusus, selter, dan sarana pendukung lainnya," kata Dhani dalam keterangannya, Rabu, 5 Juli 2023.

Pembangunan BRT Bandung Raya didanai Bank Dunia melalui pemerintah pusat dan diharapkan mulai beroperasi tahun 2026 atau 2027.

"Karena memerlukan infrastruktur khusus, jadi proses pembangunannya memang cukup lama. Kurang lebih tiga tahun," ujarnya.

Menurut Dhani, ada dua moda transportasi massal yang bisa dikembangkan di Bandung Raya yaitu berbasis jalan dengan BRT dan berbasis rel, Light Rail Transit (LRT). "Namun, karena yang paling memungkinkan dibangun untuk sementara ini adalah BRT. Maka kita dahulukan BRT," dia menjelaskan.

Plh Wali Kota Bandung Ema Sumarna mengatakan, proyek BRT yang melibatkan Kementerian Perhubungan, Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Barat itu dibuat demi mengurai kemacetan di wilayah aglomerasi Bandung Raya.

"Ini bagian dari proyek Kemenhub untuk membantu perbaikan transportasi massal di wilayah Bandung Raya. Tentunya Kota Bandung menjadi lokus yang paling banyak terjadi perubahan pembangunan transportasi masal yang dikoordinasikan oleh Pemprov Jabar melalui Dishub," kata Ema.

Pada akhir Agustus 2023, kata Ema, Dishub Provinsi Jawa Barat bakal melakukan pilot project BRT pada sejumlah koridor di Kota Bandung. Jalur yang sudah disurvei dan dilengkapi Detail Engineering Design (DED) yaitu Jalan Asia Afrika-Sudirman, Otista-Ahmad Yani.

"Ini bagian dari transformasi transportasi. Tadi saya minta Plh Kadishub intens berkomunikasi dengan kemeterian dan dewan yang menjadi bagian ini," kata Ema.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya