Wamen LHK RI Minta Warga Kalsel Puasa 'Bakar-bakaran'

Kepada masyarakat Kalimantan Selatan (Kalsel) agar berpuasa untuk melakukan aktivitas membakar sampah hingga lahan.

oleh Aslam Mahfuz diperbarui 04 Okt 2023, 10:26 WIB
Diterbitkan 04 Okt 2023, 10:21 WIB
Wamen LHK RI Alue Dohong di Kalsel
Wakil Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia (LHK RI), Alue Dohong. (Liputan6.com/Aslam Mahfuz)

Liputan6.com, Banjarbaru Wakil Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia (LHK RI), Alue Dohong meminta kepada masyarakat Kalimantan Selatan (Kalsel) agar berpuasa untuk melakukan aktivitas membakar, hal ini disampaikan usai menghadiri Rapat Koordinasi dan Evaluasi Penanggulangan Karhutla Kalsel di gedung Idham Chalid Banjarbaru.

"Kesadaran masyarakat penting, tolong kalau bisa musim el nino ini puasa membakar lah, baik bakar sampah halaman, atau bakar bekas sawah dan sebagainya apalagi membakar lahan," ujar Wamen LHK, Senin (2/10/2023).

Permintaan ini disampaikan agar kejadian kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan (karhutla) tidak semakin bertambah parah akibat ulah kesengajaan melakukan pembakaran.

Musim kemarau dengan fenomena el nino tahun ini membuat seluruh masyarakat kiranya lebih waspada, kekeringan dan karhutla kian terasa dampaknya oleh masyarakat Kalsel, terutama di Kota Banjarmasin, Banjarbaru, dan Kabupaten Banjar.

"Mudahan kita bisa menanggulangi dan meminimalisir kejadian yang yang tengah dihadapi," harap Wamen.

Kondisi asap akibat karhutla tidak boleh dianggap sepele. Pasalnya, asap tersebut bukanlah sekadar kabut, tetapi memiliki konsentrasi partikular metern yang tinggi sekali. Asap itu sangat berbahaya bagi kesehatan anak balita, orang tua, termasuk ibu hamil.

"Makanya saya imbau masker terus dipakai, dipakai setiap saat supaya menghindari potensi dampak kesehatan yang bisa merugikan kita semua," imbau Wamen LHK RI. 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya