Kasus COVID-19 Varian Baru, Pj Gubernur Jabar Imbau Masyarakat Vaksinasi Ulang

Semua pusat kesehatan masyarakat (Puskesmas) dan rumah sakit sudah siap menerima pasien COVID-19 varian baru.

oleh Arie Nugraha diperbarui 12 Des 2023, 10:00 WIB
Diterbitkan 12 Des 2023, 10:00 WIB
Bandara Bali Galakkan Vaksin Booster Kedua
Petugas kesehatan menyiapkan suntikan vaksinasi COVID-19 keempat atau booster kedua untuk petugas bandara di kantor otoritas Bandara Ngurah Rai, dekat Denpasar, Bali, Senin (30/1/2023). (SONNY TUMBELAKA / AFP)

Liputan6.com, Bandung - Sebanyak 87 kasus paparan Coronavirus disease 2019 (COVID-19) varian baru terdeteksi di Provinsi Jawa Barat hingga 30 November 2023. Kasus tersebut dari 19 orang dari Kota Bekasi, 14 orang Kota Bandung, dan 14 Depok.

Menurut Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat, Bey Machmudin, memastikan semua pusat kesehatan masyarakat (Puskesmas) dan rumah sakit sudah siap menerima pasien COVID-19 varian baru.

"Tetapi intinya dari masyarakat sendiri prokes (protokol kesehatan) jalankan dan kalau imunisasi sudah di atas enam bulan segera diulang lagi. Karena kan sekarang masih tidak dengan biaya tinggal datang ke Puskesmas atau rumah sakit," ujar Bey dalan siaran medianya, Bandung, Senin, 11 Desember 2023.

Bey mengatakan imbauan pemerintah daerah ini menindaklanjuti surat edaran dari Kementerian Kesehatan RI.

Bey menerangkan Pemerintah Jawa Barat telah menerbitkan surat edaran terkait imbauan kepada masyarakat untuk kembali melakukan ulang vaksinasi COVID-19. "Sekali lagi tidak perlu khawatir yang penting jaga kesehatan dan prokes. Jangan ditanggapi berlebihan," kata Bey.

Bey menegaskan dengan adanya temuan kasus aktif COVID-19 varian terbaru ini tidak akan melakukan penyekatan untuk menekan angka penyebaran seperti status masa pandemi ditetapkan.  

Untuk soal ketersediaan vaksin, Bey mengaku masih ada karena tetap diproduksi oleh Bio Farma. Bey berharap seluruh vaksin COVID-19 yang ada masih dapat dipakai.

"Kan kita ada Bio Farma mudah-mudahan tidak expire," tukas Bey.

Berikut data sebaran kasus Covid-19 di Jawa Barat bulan November 2023 dari Dinas Kesehatan Jawa Barat:

Kabupaten Bogor (2 kasus) Kabupaten Sukabumi (5 kasus), Kabupaten Bandung (5 kasus), Kabupaten Kuningan (1 kasus), Kabupaten Cirebon (4 kasus), Kabupaten Sumedang (2 kasus), Kabupaten Indramayu (1 kasus), dan Kabupaten (Subang 1 kasus).

Kabupaten Purwakarta (2 kasus), Kabupaten Karawang (2 kasus), Kabupaten Bekasi (7 kasus), Kota Bogor (3 kasus), Kota Bandung (14 kasus), Kota Cirebon (2 kasus), Kota Bekasi (19 kasus), Kota Depok (14 kasus), dan Kota Cimahi (3 kasus). 

 

Vaksin COVID-19 Kosong

Mengutip kanal Health, Liputan6, tren COVID Indonesia sedang mengalami kenaikan, menyusul laporan negara-negara lain di dunia juga mengalami kenaikan kasus COVID-19.

Pemerintah menyarankan agar masyarakat melengkapi vaksinasi, tetapi stok vaksin COVID-19 terjadi di banyak fasilitas kesehatan (faskes).

Direktur Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI L. Rizka Andalucia menanggapi bahwa pengiriman vaksin COVID-19 ke fasilitas kesehatan yang melaporkan kekosongan akan dilakukan.

"Iya, nanti kita distribusikan segera," kata Rizka saat ditemui Health Liputan6.com di Kantor Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Jakarta pada Jumat, 8 Desember 2023.

Cek Fasilitas Kesehatan

Senada dengan Rizka, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kemenkes RI Imran Pambudi menuturkan, Kemenkes segera melakukan pengecekan terhadap kebutuhan vaksin COVID-19 di sejumlah fasilitas kesehatan.

Imran mengakui memang ada laporan terjadi kekosongan vaksin COVID-19 di fasilitas kesehatan.

"Nanti kami sedang cek ke faskesnya, seberapa banyak kebutuhan buat vaksin COVID-19. Ya, sedang kami koordinasikan," terangnya dalam webinar beberapa hari lalu.

Berdasarkan data Kemenkes RI per 6 Desember 2023, rata-rata kasus harian COVID-19 di Indonesia bertambah sebanyak 35 - 40 kasus.

Sementara, pasien COVID-19 yang dirawat di rumah sakit tercatat antara 60 - 131 orang. Dengan tingkat keterisian rumah sakit saat ini sebesar 0,06 persen dan angka kematian nol sampai 3 kasus per hari.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya