CBF, 'PSSI-nya Brasil' yang Dapat Ancaman dari FIFA, Ini Alasannnya

Dalam surat resmi yang dilayangkan FIFA kepada CBF menyebutkan jika sanksi skorsing menanti jika tidak mengindahkan seruan mereka untuk menunggu dalam mengadakan pemilihan untuk menggantikan Ednaldo Rodrigues sebagai presiden.

oleh Switzy Sabandar diperbarui 26 Des 2023, 02:00 WIB
Diterbitkan 26 Des 2023, 02:00 WIB
Timnas Brasil U-17
Timnas Brasil U-17 ketika melawan Amerika Serikat pada uji coba jelang Piala Dunia U-17 2023. (CBF/Renan Camargo)

Liputan6.com, Yogyakarta - FIFA mengancam asosiasi sepak bola Brasil (CBF) bakal memberikan sanksi skorsing timnasnya dari semua laga internasional resmi. Peringatan ini merujuk apabila ada intervensi dari pemerintah atau pihak ketiga pada terpilihnya presiden baru CBF pada bulan Januari 2024 mendatang.

Dalam surat resmi yang dilayangkan FIFA kepada CBF menyebutkan jika sanksi skorsing menanti jika tidak mengindahkan seruan mereka untuk menunggu dalam mengadakan pemilihan untuk menggantikan Ednaldo Rodrigues sebagai presiden.

Sebelumnya, Ednaldo Rodrigues dicopot dari jabatannya sebagai presiden Asosiasi Sepakbol Brasil (CBF), Kamis (7/12/2023) lalu oleh pengadilan negeri Rio de Janeiro. Pemecatan itu disebabkan karena Perjanjian Perilaku yang ditandatangani antara kantor jaksa penuntut umum dan CBF pada 2022 lalu terkait proses pemilu adalah ilegal.

Mengutip dari sejumlah sumber, Pengadilan Rio de Janeiro mengatakan telah memerintahkan CBF untuk mengadakan pemilihan presiden baru dengan memberikan tenggat waktu 30 hari. Hal inilah yang dimaksud FIFA jika intervensi dari pihak ketiga dapat menyebabkan sanksi untuk CBF.

Secara historis FIFA menolak campur tangan pemerintah dan pihak ketiga dalam asosiasi anggotanya. Jika dilaksanakan, maka pemenang Piala Dunia lima kali ini terancam absen dari kompetisi besar sampai masalah tersebut teratasi.

Putusan pengadilan Rio juga menyebut Jose Perdiz, kepala pengadilan olahraga tertinggi Brasil, sebagai pihak yang ikut campur dalam menyelenggarakan pemilihan presiden baru dalam waktu 30 hari. FIFA mengatakan dalam surat sebelumnya kepada CBF bahwa mereka menganggap intervensi tersebut tidak pantas.

Surat hari Minggu (24/12/2023) itu ditandatangani oleh Kenny Jean-Marie dari FIFA, ketua asosiasi anggotanya, dan wakil sekretaris jenderal CONMEBOL, Monserrat Jimenez Garcia.

 

Bentuk Komisi

FIFA dan badan sepak bola Amerika Selatan CONMEBOL juga mengatakan dalam surat itu bahwa mereka akan membentuk komisi untuk membahas masalah ini di Brasil pada 8 Januari 2024 mendatang.

“FIFA dan CONMEBOL ingin menekankan bahwa, hingga misi tersebut terlaksana, tidak ada keputusan yang memengaruhi CBF, termasuk pemilu atau seruan pemilu, yang akan diambil. Jika hal ini tidak dipatuhi, FIFA tidak punya pilihan lain selain menyerahkan masalah ini ke badan pengambil keputusan terkait untuk dipertimbangkan dan diambil keputusannya, yang mungkin juga mencakup skorsing,” bunyi surat itu.

“Demi ketertiban, kami juga ingin menggarisbawahi bahwa jika CBF pada akhirnya ditangguhkan oleh badan FIFA terkait, CBF akan kehilangan semua hak keanggotaannya dengan segera dan sampai skorsing itu dicabut oleh FIFA. Ini juga berarti bahwa perwakilan CBF dan tim klub tidak lagi berhak mengambil bagian dalam kompetisi internasional apa pun selama kompetisi tersebut ditangguhkan.”

Dokumen tersebut juga mengatakan bahwa setiap campur tangan yang tidak wajar dalam asosiasi anggotanya dapat mengakibatkan sanksi sebagaimana diatur dalam Statuta FIFA, termasuk skorsing, dan ini bahkan jika pengaruh pihak ketiga tersebut merupakan/bukan kesalahan asosiasi anggota yang bersangkutan.

Perdiz mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa dia melihat surat FIFA sebagai pertanda positif. Dia juga menambahkan bahwa dia akan menyerukan pemilu dalam batas waktu yang ditentukan, dengan transparansi dan berintegritas.

 

Penulis: Taufiq Syarifudin

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya