Cegah Kecelakaan Subang, Pengusaha Bus Riau Komit Jaga Nyawa Warga di Jalanan

Direktorat Lalu Lintas Polda Riau mengumpulkan pengusaha angkutan umum, seperti bus dan angkutan barang,agar menjaga nyawa masyarakat di jalanan dalam menjalankan bisnisnya.

oleh M Syukur diperbarui 28 Mei 2024, 22:29 WIB
Diterbitkan 28 Mei 2024, 22:28 WIB
Penandatanganan komitmen keselamatan berlalulintas oleh pengusaha angkutan umum dan instansi terkait menjaga nyawa masyaraakat di jalan raya.
Penandatanganan komitmen keselamatan berlalulintas oleh pengusaha angkutan umum dan instansi terkait menjaga nyawa masyaraakat di jalan raya. (Liputan6.com/M Syukur)

Liputan6.com, Pekanbaru - Direktorat Lalu Lintas Polda Riau mengumpulkan pengusaha angkutan umum, seperti bus dan pengangkat barang, di salah satu hotel Pekanbaru. Pengusaha dalam menjalankan bisnisnya diminta menyatakan komitmen menjaga nyawa masyarakat di jalanan.

Penandatanganan komitmen ini dibungkus dalam fokus group discuccion (FGD) dan dibuka Kepala Polda Riau Inspektur Jenderal Mohammad Iqbal. FGD ini diharap rutin dilaksanakan dengan tujuan memberikan pemahaman kepada pengusaha angkutan umum.

Iqbal menjelaskan, Presiden Joko Widodo telah mengeluarkan Peraturan Presiden Nomor 1 tahun 2022 tentang Rencana Umum Nasional Keselamatan (RUNK) Berlalulintas. RUNK tahap kedua ini berlaku dari tahun 2021 hingga 2040.

Iqbal mengatakan, ada 5 pilar mewujudkan keselamatan atau menjaga nyawa masyarakat di jalan raya. Pilar pertama adalah manajemen sistem yang berkeselamatan.

Berikutnya pilar kedua adalah jalan berkeselamatan, pilar ketiga adalah kendaraan yang berkeselamatan, pilar keempat adalah pengguna jalan yang berkeselamatan.

"Pilar kelima adalah penanganan korban pasca kecelakaan lalu lintas," kata Iqbal, Selasa siang, 28 Mei 2024.

FGD ini dilatarbelakangi oleh tingginya angka kecelakaan lalu lintas yang melibatkan kendaraan umum seperti bus. Salah satunya kecelakaan bus Subang yang menewaskan sejumlah pelajar.

Direktorat Lalu Lintas Polda Riau tak ingin kejadian fatal tersebut terjadi di Riau sehingga perlu kerjasama dengan ragam pihak. Terkhususnya pengusaha angkutan umum dan stakeholder terkait.

"Tujuannya menekan angka kecelakaan lalu lintas agar kejadian viral yang belakangan ini terjadi bisa dihindari," kata Direktur Lalu Lintas Polda Riau Komisaris Besar Taufiq Lukman Nurhidayat.

*** Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Aspek Keselamatan

Menurut Taufiq, keselamatan dalam berlalu lintas tidak dapatkan dipisahkan dengan transportasi darat. Transportasi ini memiliki peran penting dan peran aktif dalam rangka menumbuhkan ekonomi di Provinsi Riau.

Selain itu, Taufiq juga menjelaskan ada beberapa aspek yang menjadi pengaruh dalam keselamatan lalu lintas, yaitu sumber daya manusia, sarana, dan prasarana serta jalan.

"Tiga aspek ini saling berkaitan dalam rangka mewujudkan keselamatan berlalu lintas di jalan raya," jelasnya.

Dia menyampaikan jumlah kecelakaan lalu lintas yang disebabkan oleh transportasi umum cukup banyak. Karena itu, Taufiq melakukan diskusi dengan seluruh pihak.

"Makanya kita melaksanakan FGD ini untuk bisa menentukan langkah-langkah kebijakan ke depan dalam rangka mewujudkan keselamatan berlalu lintas," tegas Taufiq.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya