Bertebaran Tempat Wisata di Bandung Barat, Keamanan Bencana jadi PR

Forum Pengurangan Risiko Bencana KBB meminta agar pengelola wisata prioritaskan keamanan bencana.

oleh Dikdik Ripaldi diperbarui 19 Agu 2024, 22:00 WIB
Diterbitkan 19 Agu 2024, 22:00 WIB
Wisata di Lembang
Wisata di Lembang (sumber: freepik)

Liputan6.com, Bandung - Destinasi wisata di Kabupaten Bandung Barat (KBB) memang tak sedikit jumlahnya. Dinas Pariwisata dan Kebudayaan KBB mencatat, setidaknya ada 162 objek wisata yang tercatat hingga April 2024.

Di sisi lain, Bandung Barat menjadi salah satu wilayah rawan bencana. Mulai dari ancaman Sesar Lembang hingga tanah longsor. Bencana tersebut terus menghantui masyarakat dan wisatawan yang datang untuk berlibur.

Oleh karena itu, ketua Forum Pengurangan Risiko Bencana KBB, Rezza menyebut pengelolaan tempat wisata harus sudah melek ancaman tersebut dengan memastikan keamanan pengunjung.

"Untuk di KBB yang notabenenya itu rawan bencana, itu harus menjadi pemikiran bersama dan harus jadi isu yang terus digaungkan oleh pengelola terkait keamanan destinasi wisata," kata dia saat ditemui di Tebing Mandala 125 Pabeasan, Desa Padalarang, Kabupaten Bandung Barat, Jumat, 17 Agustus 2024.

Dia menuturkan, mulai dari wilayah utara hingga selatan KBB, terdapat ancaman yang bisa datang kapan saja. Hal ini tak terlepas dari letak geografis Bandung Barat yang berada di wilayah sesar Lembang.

Oleh karena itu, ia meminta agar para pengelola wisata harus bisa memastikan keamanan bagi para pengunjung. Saat ini, Pemerintah Daerah dengan berbagai unsur sedang merencanakan verifikasi destinasi wisata.

Diakuinya upaya tersebut masih digodok oleh Disparbud dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) KBB. Hasil verifikasi tersebut nantinya akan menunjukkan apakah objek wisata itu sudah siap dalam penanggulangan bencana atau tidak.

"Hasil dari verifikasi itu, harapannya itu semacam sebuah sertifikat, pengakuan. Sertifikat kesiapsiagaan bencana. Semoga ini bisa jadi jaminan keselamatan pengunjung," ujarnya.

Rezza mengatakan, unsur penting yang harus ada di tempat wisata adalah jalur evakuasi yang bisa digunakan oleh pengunjung. Selain itu, ia menekankan agar pengelola wisata memiliki SOP kedaruratan yang jelas terkait.

"Sehingga ketika ada kejadian yang terjadi di luar yang kita inginkan itu semua pihak yang ada di lokasi itu [tempat wisata] tau harus melakukan apa dan siapa dan nantinya akan berbuat apa," ungkapnya.

Ia juga menghimbau agar masyarakat yang akan berkunjung ke destinasi wisata untuk mencari informasi sebanyak mungkin tentang tempat yang akan didatangi, salah satunya dengan memperhatikan keamanan bencana.

Ketua forum itu pun mengingatkan agar wisatawan selalu mengidentifikasi jalur evakuasi supaya tau harus pergi ke arah mana ketika terjadi bencana.

"Kalau misalkan memang belum ada, baiknya kita segera menginformasikan hal tersebut kepada pengelola wisata. Semoga ke depannya mereka jadi ada bahan masukkan bahwa ini menjadi konsen dari para wisatawan, terutama keamanan, itu menjadi prioritas," tukasnya.

Penulis: Arby Salim

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Simak Video Pilihan Ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya