Hari Patriotik 23 Januari 1942, Aksi Nani Wartabone dalam Merebut Kemerdekaan di Gorontalo

Ia ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional melalui Keputusan Presiden Megawati Soekarno Putri.

oleh Switzy Sabandar diperbarui 23 Jan 2025, 12:56 WIB
Diterbitkan 23 Jan 2025, 12:55 WIB
6 Fakta Menarik Bone Bolango, Kampung Halaman Salah Satu Pahlawan Indonesia
Makam Nani Wartabone, Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo. (dok. cagarbudaya.kemdikbud.go.id)... Selengkapnya

Liputan6.com, Gorontalo - Hari Patriotik yang diperingati setiap 23 Januari merupakan perayaan penting bagi masyarakat Gorontalo. Momen ini sekaligus menjadi kemerdekaan kecil Gorontalo pada 1942.

Hari Patriotik juga dikenal sebagai Hari Proklamasi Gorontalo. Ini merupakan momen bersejarah rakyat Gorontalo yang memproklamasikan kemerdekaan Indonesia tiga tahun lebih awal dari Proklamasi Kemerdekaan Indonesia di Jakarta oleh Sukarno dan Hatta pada 1945.

Meski lebih awal, proklamasi kemerdekaan oleh rakyat Gorontalo ini justru tak bisa dilepaskan dari Proklamasi Kemerdekaan Indonesia 17 Agustus 1945. Pada 23 Januari 2023, Nani Wartabone menjadi proklamator kemerdekaan Gorontalo dengan didampingi Kusno Danupoyo.

Sosok Nani Wartabone merupakan seorang pejuang revolusioner kemerdekaan Indonesia di Gorontalo. Ia ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional melalui Keputusan Presiden Megawati Soekarno Putri. 

Menurut beberapa sumber, terjadinya peristiwa kemerdekaan Gorontalo berawal dari penjajahan kolonial Belanda di daerah Gorontalo, khususnya di kampung halaman Nani Wartabone di Suwawa.

Penjajah Belanda memperlakukan masyarakat kecil di desa tersebut dengan kejam dan semena-mena. Mereka juga mengancam akan membumihanguskan Gorontalo yang meliputi wilayah pelabuhan, gedung kopra, lapangan olahraga, rigasi, jembatan, dan kapal motor, penyimpanan minyak, gedung beras, dan lainnya.

Karena tak tahan dengan penderitaan masyarakat setempat dan kesewenang-wenangan Belanda, ia pun tergerak untuk berjuang dam melawan. Nani Wartabone menyiapkan strategi untuk merebut kekuasaan Belanda di Gorontalo. Hingga pada 23 Januari 1942, pasukan Nani Wartabone mulai bergerak.

Para pejuang ini bergerak masuk ke wilayah pusat pemerintahan Belanda di Gorontalo. Para anggota pemerintah kolonial Belanda tertangkap dalam operasi tersebut.

Tak menunggu waktu lama, tim bersama rakyat Gorontalo pun mengibarkan Bendera Merah Putih begitu tiba di depan Kantor Pos Gorontalo.

Pengibaran Sang Merah Putih bertujuan untuk memberi tanda bahwa Gorontalo telah merdeka dan dibebaskan dari penjajah. Berita terkait peristiwa 23 Januari 1942 pun kemudian disebarkan ke berbagai daerah. Tiga tahun kemudian, kemerdekaan Indonesia diproklamasikan pada 17 Agustus 1945.

Penulis: Resla

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya