Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi melemah dengan kecenderungan konsolidasi pada perdagangan saham Jumat pekan ini. Hal itu didorong minim sentimen baik positif dan negatif di pasar modal.
Kepala Riset PT Universal Broker Securities, Satrio Utomo mengatakan, gerak IHSG cenderung terkoreksi pada perdagangan saham jelang akhir pekan ini. Hal itu seiring masih minim sentimen positif di bursa saham. Pelaku pasar juga menunggu rilis data ekonomi seperti inflasi pada awal Juni 2015.
Baca Juga
Selain itu, Satrio menilai, kekhawatiran pelaku pasar terhadap rencana kenaikan suku bunga Amerika Serikat (AS) juga sudah mulai berkurang. Akan tetapi, ada kekhawatiran terhadap perlambatan ekonomi di Asia.
Advertisement
"IHSG akan cenderung bergerak di kisaran support 5.200-5.210 dan resistance 5.275-5.280 pada perdagangan saham Jumat pekan ini," ujar Satrio saat dihubungi Liputan6.com, Jumat (29/5/2015).
Sementara itu, Analis PT Asjaya Indosurya Securities, William Suryawijaya mengatakan, IHSG masih berpotensi menguat. IHSG akan bergerak di level support 5.228 dan resistance 5.347 pada Jumat pekan ini.
Untuk rekomendasi saham, William memilih saham yang dapat diperhatikan pelaku pasar antara lain saham PT AKR Corporindo Tbk (AKRA), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), dan PT Astra Graphia Tbk (ASGR).
Sedangkan Satrio merekomendasikan membeli saham saat terkoreksi atau buy on weakness. Namun, Satrio melihat, saat ini belum terlihat level support untuk harga saham.
Pada penutupan perdagangan saham, Kamis 28 Mei 2015, IHSG melemah 15,98 poin (0,30 persen) ke level 5.237,40. Indeks saham LQ45 melemah 0,30 persen ke level 910,22. Investor asing melakukan aksi jual sekitar Rp 400 miliar. (Ahm/)