Investor Asing Buru Saham, IHSG Mendaki 38 poin

Ada sebanyak 157 saham menghijau sehingga mengangkat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ke level 4.982,91.

oleh Agustina Melani diperbarui 03 Jul 2015, 16:14 WIB
Diterbitkan 03 Jul 2015, 16:14 WIB
IHSG
IHSG (ANTARA Foto)

Liputan6.com, Jakarta - Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak fluktuasi dengan kecenderungan menguat di jelang akhir pekan ini. Aksi beli investor asing dinilai memberi sentimen positif untuk IHSG.

Pada penutupan perdagangan saham Jumat (3/7/2015), IHSG menguat 38,12 poin (0,77 persen) ke level 4.982,91. Indeks saham LQ45 mendaki 0,96 persen ke level 857,04. Seluruh indeks saham acuan menghijau pada Jumat pekan ini.

Pada hari ini, IHSG sempat berada di level tertinggi 4.982,91 dan terendah 4.937,40. Ada sebanyak 157 saham menghijau sehingga mengangkat IHSG. Sedangkan 107 saham melemah. Sedangkan 107 saham diam di tempat.

Transaksi perdagangan saham hari ini tidak terlalu ramai. Total frekuensi perdagangan saham tercatat 182.099 kali dengna volume perdagangan saham 5,95 miliar saham. Nilai transaksi harian saham sekitar Rp 3,98 triliun.

Secara sektoral, sebagian besar sektor saham menghijau kecuali sektor saham aneka industri turun 0,17 persen. Sedangkan sektor saham barang konsumsi mendaki 2,05 persen. Lalu didorong sektor saham konstruksi naik 1,39 persen, dan sektor saham perdagangan naik 1,42 persen.

Ilustrasi IHSG  (Liputan6.com/Sangaji)

Berdasarkan data RTI, investor asing cenderung melakukan aksi beli bersih sekitar Rp 200 miliar. Sedangkan pemodal lokal melakukan aksi jual bersih sekitar Rp 100 miliar.

Saham-saham yang menguat dan sebagai penggerak indeks saham antara lain saham SRIL naik 14,73 persen ke level Rp 366 per saham, saham LPPF mendaki 3,67 persen ke level Rp 17.675 per saham, dan saham SMRA menanjak 3,66 persen ke level Rp 1.700 per saham.

Sedangkan saham-saham yang menekan indeks saham antara lain saham EXCL turun 2,92 persen ke level Rp 3.320 per saham, saham BUMI turun 3,23 persen ke level Rp 60 per saham, dan saham ENRG susut 1,49 persen ke level Rp 66 per saham.

Analis PT First Asia Capital, David Sutyanto menuturkan, ada sejumlah faktor yang membuat IHSG menguat menjelang akhir pekan ini. Pertama, aksi beli investor asing mengangkat IHSG. Kedua, dolar cenderung stabil. Kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) mencatat nilai tukar rupiah menguat ke level 13.316 per dolar AS. Rupiah tercatat menguat 21 poin dari perdagangan kemarin di level 13.337 per dolar AS. Ketiga, data inflasi yang cukup baik mempengaruhi laju IHSG. Inflasi Juni tercatat 0,54 persen ini di bawah harapan pelaku pasar di kisaran 0,65 persen. Jadi angka inflasi ini relatif baik.

"Sejak Yunani bangkrut, pelaku pasar melihat bank sentral Amerika Serikat belum akan menaikkan suku bunga sehingga pelaku pasar asing kembali ke bursa saham. Saat ini level IHSG uji resistance 5.000," ujar David saat dihubungi Liputan6.com. (Ahm/)

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya