Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona merah pada perdagangan saham Selasa pekan ini. Investor asing masih melancarkan aksi jual.Â
Pada penutupan perdagangan saham, Selasa (22/9/2015), IHSG melemah 32,03 poin (0,73 persen) ke level 4.344,04 . Indeks saham LQ45 tergelincir hampir 1 persen ke level 729,92. Selurh indeks saham acuan tertekan pada perdagangan hari ini.
Ada sebanyak 178 saham melemah sehingga menyeret IHSG ke zona merah. Sementara itu, 95 saham menghijau sehingga membuat IHSG turun terbatas. Sedangkan 85 saham lainnya diam di tempat.
Di awal pekan ini, IHSG sempat berada di level tertinggi 4.389,30 dan terendah 4.337,09. Transaksi perdagangan saham hari ini tidak terlalu ramai. Total frekuensi perdagangan saham sekitar 197.180 kali dengan volume perdagangan saham 6,22 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 4,31 triliun.
Secara sektoral, sebagian besar sektor saham melemah kecuali sektor saham perkebunan naik 0,22 persen, diikuti sektor saham pertambangan mendaki 0,29 persen dan sektor saham aneka industri menanjak 0,15 persen.
Berdasarkan data RTI, investor asing melakukan aksi jual sekitar Rp 400 miliar. Sedangkan pemodal lokal melakukan aksi beli bersih sekitar Rp 400 miliar.
Saham-saham yang menguat dan sebagai penggerak indeks saham antara lain saham PJAA naik 12,41 persen ke level Rp 2.400 per saham, saham KKGI mendaki 12,10 persen ke level Rp 695 per saham, dan saham SRIL menguat 11,29 persen ke level Rp 373 per saham.
Sedangkan saham-saham yang menekan indeks saham antara lain saham MFMI melemah 9,88 persen ke level Rp 310 per saham, saham ALMI merosot 9,83 persen ke level Rp 211 per saham, dan saham LMSH tergelincir 9,76 persen ke level Rp 555 per saham.
Di bursa saham Asia, indeks saham juga bergerak melemah. bervariasi. Indeks saham Singapura turun 0,46 persen ke level 2.868. Indeks saham Hong Kong Hang Seng menguat 0,18 persen ke level 21.796. Nilai tukar rupiah berada di posisi 14.560 per dolar Amerika Serikat. Melemah 0,55 persen.
Analis PT Universal Broker, Satrio Utomo menjelaskan, pelemahan IHSG pada perdagangan hari mengikuti bursa regional. Sentimen pendorong pelemahan bursa masih sama yaitu adanya ketidakpastian pasca penundaan kenaikan suku bunga Bank Sentral Amerika Serikat (AS) atau The Fed.
"Saya belum tahu sampai kapan ini bisa terjadi, yang jelas memang harus ada sentimen positif yang sangat kuat untuk mendorong IHSG ke level positif," jelasnya.
Pelemahan nilai tukar rupiah juga menjadi pendorong pelemahan IHSG. Namun memang, pelemahan rupiah ini juga terjadi terhadap mata uang di Asia lainnya. (Gdn/Ahm)
Masih Terpengaruh Regional, IHSG Ditutup Melemah ke 4.344,04
Investor asing melakukan aksi jual sekitar Rp 400 miliar. Sedangkan pemodal lokal melakukan aksi beli bersih sekitar Rp 400 miliar.
diperbarui 22 Sep 2015, 16:20 WIBDiterbitkan 22 Sep 2015, 16:20 WIB
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Kasus Suap PMB Unila, Mahkamah Agung Tolak Permohonan PK Karomani
Mengenal Planet KMT-2020-BLG-0414, Gambaran Bumi 8 Miliar Tahun Lagi
Kisah Lucu Wali Masuk Penjara Sebab Keliru Berdoa, Diceritakan Gus Baha
Iran Serang Israel dengan Ratusan Rudal, Perang Besar di Depan Mata?
10 Bintang Timnas Indonesia dengan Nilai Pasar Terbesar: Mees Hilgers Melesat ke Puncak, Ada 1 Pemain Lokal
Hampir Setahun Berstatus Tersangka, Apa Kabar Kasus Firli Bahuri?
Hari Batik Nasional, Apa Saja Motif Batik Paling Populer di Indonesia?
Songsong Indonesia Emas 2045, Tri Tito Karnavian Motivasi Anak Muda Sabang Tingkatkan Skill
Ketum TP PKK Tri Tito Karnavian Salurkan Bantuan untuk Renovasi Posyandu Posyandu Baroena Sabang
Bandingkan Gaji Ahmad Dhani di DPR dengan Honor Manggung
Dirut Krakatau Steel Purwono Widodo Meninggal Dunia
Revitalisasi Pasar Induk Banyuwangi dan Asrama Inggrisan Ditargetkan Tuntas Tahun 2025