Ikuti Wall Street, IHSG Dibuka Menguat

Total frekuensi perdagangan saham sekitar 13.000 kali dengan volume perdagangan 257 juta saham.

oleh Arthur Gideon diperbarui 16 Agu 2016, 09:17 WIB
Diterbitkan 16 Agu 2016, 09:17 WIB
20151102-IHSG-Masih-Berkutat-di-Zona-Merah-Jakarta
Aktifitas di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (2/11/2015). Pelemahan indeks BEI ini seiring dengan melemahnya laju bursa saham di kawasan Asia serta laporan kinerja emiten triwulan III yang melambat. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Liputan6.com, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mampu dibuka menguat pada pembukaan perdagangan Selasa pekan ini. Namun IHSG berpotensi untuk tertekan di tengah perdagangan. 

Pada pra pembukaan perdagangan saham Selasa (16/8/2016), IHSG naik 21,37 poin atau 0,40 persen ke level 5.341,93. Indeks saham LQ45 naik 0,58 persen ke level 917,41.

Pada pembukaan perdagangan saham pukul 09.02 WIB, IHSG menguat 27,88 poin atau 0,53 persen ke level 5.349,62. Ada sebanyak 116 saham menghijau sehingga mendorong IHSG menguat. Sekitar 31 saham melemah dan 44 saham diam di tempat.

Total frekuensi perdagangan saham sekitar 13.000 kali dengan volume perdagangan 257 juta saham. Nilai transaksi harian saham sekitar Rp 252 miliar.

IHSG sempat berada di level tertinggi 5.353,93 dan terendah 5.338,64 pada awal sesi perdagangan. Secara sektoral, seluruh sektor saham naik. Saham perkebunan menanjak 0,99 persen, sektor saham barang konsumsi menguat 0,93 persen dan sektor saham manufaktur naik 0,70 persen.

Pada awal sesi perdagangan investor asing mengalami aksi beli sekitar Rp 9 miliar. Posisi dolar Amerika Serikat berada di kisaran Rp 13.093.

Saham-saham yang menguat pada awal pekan ini antara lain saham WAPO naik 18,18 persen ke level Rp 65 per saham, saham ICON menanjak 9,52 persen ke level Rp 230 per saham, dan saham TIRA mendaki 17 persen ke level Rp 246 per saham.

Sedangkan saham-saham yang tertekan antara lain saham SUGI turun 9,88 persen ke level Rp 155 per saham, saham LMSH melemah 9,68 persen ke level Rp 560 per saham, dan saham BEKS merosot 9 persen ke level Rp 90 per saham.

Analis BNI Securities Ankga Adiwirasta menjelaskan, potensi penguatan diprediksi terjadi di bursa saham Indonesia. Penguatan yang terjadi di pasar saham AS berpotensi mendorong IHSG. "Namun demikian potensi pergerakan IHSG diprediksi masih dalam kecenderungan di dua arah," jelas dia.

Indeks diprediksi akan berada di rentang 5.280-5.360 dengan support di level 5.280, dengan saham pilihan diantaranya BBCA, TLKM, ADRO dan LPKR. (Gdn/Ndw)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya