Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi naik terbatas pada perdagangan saham Jumat pekan ini. Laporan kinerja emiten dan Bank Indonesia (BI) turunkan 7 day repo rate akan mempengaruhi laju IHSG.
Analis PT Recapital Securities Kiswoyo Joe menuturkan, IHSG akan menguat terbatas menjelang akhir pekan ini. Laju IHSG masih akan dipengaruhi oleh rilis kinerja emiten kuartal III 2016. Kiswoyo mengatakan, pelaku pasar menanti rilis kinerja keuangan emiten bank dan barang konsumsi berkapitalisasi besar.
Selain itu, Kiswoyo menuturkan BI memutuskan 7-day Reverse Repo Rate sebesar 25 basis poin menjadi 4,75 persen juga akan pengaruhi IHSG.
Baca Juga
Advertisement
Dengan penurunan 7 day Reverse Repo Rate, Kiswoyo menilai BI ingin mendorong pertumbuhan ekonomi ke depan. Namun dalam jangka pendek, Kiswoyo menilai belum berdampak ke sektor saham bank lantaran masih menanti penurunan bunga kredit bank.
"Kalau dari sentimen eksternal belum ada, paling pemilihan Presiden Amerika Serikat. IHSG akan gerak di kisaran 5.350-5.500," ujar dia saat dihubungi Liputan6.com, Jumat (21/10/2016).
Sementara itu, Analis PT Asjaya Indosurya Securities William Suryawijaya menuturkan, IHSG masih bergerak dalam konsolidasi wajar. IHSG akan bergerak di kisaran 5.361-5.488. Level resistance di 5.488 perlu ditembus untuk memperkuat pola kenaikan jangka pendek.
"Potensi penguatan masih ditunjang oleh aliran dana investor asing yang masuk dan penurunan 7 day repo rate," ujar William.
Untuk rekomendasi saham, William memilih saham PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), PT Adhi Karya Tbk (ADHI), dan PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF).
Sedangkan Kiswoyo memilih untuk membeli saham PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), dan PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP). "Rekomendasi beli untuk saham-saham tersebut," kata dia. (Ahm/Ndw)